Sunday, October 13, 2024

Keterampilan Membaca

 Pendahuluan

Membaca merupakan salah satu keterampilan fundamental yang memainkan peran krusial dalam proses pembelajaran dan pengembangan diri. Keterampilan membaca yang efektif tidak hanya memungkinkan seseorang untuk memahami dan menginterpretasikan teks dengan lebih baik, tetapi juga meningkatkan kemampuan berpikir kritis, memperluas wawasan, dan meningkatkan kinerja akademis maupun profesional (Grabe & Stoller, 2019). Dalam era informasi yang semakin kompleks ini, penguasaan berbagai teknik membaca menjadi semakin penting untuk dapat memproses dan memanfaatkan informasi secara efisien dan efektif.

Ringkasan ini akan membahas beberapa keterampilan membaca utama, termasuk membaca ekstensif, intensif, skimming, scanning, serta metode-metode membaca seperti SQ3R, PQRST, dan KWLH. Setiap teknik memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda, namun semuanya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan efisiensi dalam proses membaca.

Membaca Ekstensif

Definisi dan Tujuan

Membaca ekstensif adalah pendekatan membaca yang melibatkan pembacaan teks dalam jumlah besar dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman umum dan kesenangan (Day & Bamford, 1998). Tujuan utama dari membaca ekstensif adalah untuk meningkatkan kefasihan membaca, memperluas kosakata, dan mengembangkan kebiasaan membaca yang positif.

Menurut Bamford dan Day (2004), beberapa prinsip kunci dari membaca ekstensif meliputi:

  1. Bahan bacaan harus mudah dan dapat diakses
  2. Berbagai topik dan jenis teks harus tersedia
  3. Pembaca memilih sendiri apa yang ingin mereka baca
  4. Pembaca membaca sebanyak mungkin
  5. Tujuan membaca biasanya terkait dengan kesenangan, informasi, dan pemahaman umum
  6. Membaca adalah penghargaan tersendiri
  7. Kecepatan membaca biasanya lebih cepat daripada lambat
  8. Membaca biasanya bersifat individual dan diam
  9. Guru mengorientasikan dan membimbing siswa
  10. Guru adalah teladan pembaca

Manfaat Membaca Ekstensif

Penelitian telah menunjukkan berbagai manfaat dari praktik membaca ekstensif. Krashen (2004) berpendapat bahwa membaca ekstensif dapat meningkatkan kemampuan bahasa secara keseluruhan, termasuk kosakata, tata bahasa, dan pemahaman. Beberapa manfaat spesifik meliputi:

  1. Peningkatan kosakata: Pembaca secara alami memperluas kosakata mereka melalui paparan berulang terhadap kata-kata dalam berbagai konteks (Nation, 2015).
  2. Perbaikan tata bahasa: Meskipun tidak secara eksplisit mempelajari aturan tata bahasa, pembaca mengembangkan "rasa" intuitif untuk struktur bahasa melalui paparan yang ekstensif (Krashen, 2004).
  3. Peningkatan kefasihan membaca: Praktik membaca dalam jumlah besar meningkatkan kecepatan dan kelancaran membaca (Grabe, 2009).
  4. Pengembangan kebiasaan membaca: Membaca ekstensif mendorong sikap positif terhadap membaca dan dapat membantu mengembangkan kebiasaan membaca seumur hidup (Day & Bamford, 1998).
  5. Peningkatan pemahaman lintas budaya: Membaca teks dari berbagai sumber dan budaya dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran lintas budaya (Yamashita, 2013).

Implementasi Membaca Ekstensif

Untuk mengimplementasikan program membaca ekstensif yang efektif, beberapa strategi dapat dipertimbangkan:

  1. Penyediaan akses ke berbagai bahan bacaan: Memastikan ketersediaan beragam buku, majalah, dan sumber bacaan lainnya yang sesuai dengan minat dan tingkat kemampuan pembaca (Bamford & Day, 2004).
  2. Waktu membaca yang terjadwal: Mengalokasikan waktu khusus untuk membaca ekstensif, baik di kelas maupun sebagai tugas rumah (Grabe & Stoller, 2019).
  3. Pemodelan oleh guru: Guru dapat menjadi teladan dengan menunjukkan kebiasaan dan kesenangan membaca mereka sendiri (Day & Bamford, 1998).
  4. Aktivitas pasca-membaca yang ringan: Menggunakan aktivitas seperti diskusi informal atau jurnal membaca untuk mendorong refleksi tanpa membebani pembaca dengan tugas yang terlalu formal (Bamford & Day, 2004).
  5. Penggunaan teknologi: Memanfaatkan e-books, aplikasi membaca, dan platform online untuk memperluas akses ke bahan bacaan dan melacak kemajuan (Huang, 2013).

Membaca Intensif

Definisi dan Tujuan

Membaca intensif adalah pendekatan membaca yang melibatkan analisis mendalam dan terperinci terhadap teks yang relatif pendek. Tujuan utama dari membaca intensif adalah untuk mengembangkan keterampilan pemahaman yang lebih dalam, analisis kritis, dan penguasaan aspek-aspek spesifik dari bahasa seperti kosakata dan tata bahasa (Richards & Schmidt, 2010).

Menurut Brown (2007), beberapa karakteristik utama dari membaca intensif meliputi:

  1. Fokus pada teks yang relatif pendek (biasanya tidak lebih dari beberapa halaman)
  2. Perhatian terhadap detail linguistik dan konten
  3. Analisis struktur teks, kosakata, dan tata bahasa
  4. Sering melibatkan tugas-tugas spesifik terkait dengan teks
  5. Biasanya dilakukan dengan bimbingan guru atau instruktur

Manfaat Membaca Intensif

Membaca intensif menawarkan beberapa manfaat penting bagi pelajar:

  1. Peningkatan pemahaman mendalam: Pembaca mengembangkan kemampuan untuk memahami nuansa dan detail halus dalam teks (Carrell & Carson, 1997).
  2. Pengembangan keterampilan analitis: Melalui analisis terperinci, pembaca belajar untuk mengidentifikasi argumen utama, mengevaluasi bukti, dan menganalisis struktur teks (Grabe, 2009).
  3. Penguasaan kosakata kontekstual: Pembaca mempelajari penggunaan kata-kata baru dalam konteks spesifik, meningkatkan pemahaman dan retensi kosakata (Nation, 2013).
  4. Peningkatan kesadaran tata bahasa: Analisis struktur kalimat dan paragraf membantu pembaca memahami aspek-aspek gramatikal dengan lebih baik (Ellis, 2002).
  5. Pengembangan keterampilan interpretasi: Pembaca belajar untuk membaca "di antara baris" dan memahami makna implisit dalam teks (Wallace, 2003).

Implementasi Membaca Intensif

Untuk mengimplementasikan membaca intensif secara efektif, beberapa strategi dapat dipertimbangkan:

  1. Pemilihan teks yang tepat: Memilih teks yang sesuai dengan tingkat kemampuan pembaca dan relevan dengan tujuan pembelajaran (Grabe & Stoller, 2019).
  2. Pra-membaca: Melakukan aktivitas pra-membaca seperti brainstorming, prediksi, atau pengenalan kosakata kunci untuk mempersiapkan pembaca (Urquhart & Weir, 1998).
  3. Pertanyaan pemandu: Menyediakan pertanyaan pemandu atau tugas spesifik untuk mengarahkan perhatian pembaca pada aspek-aspek penting dari teks (Brown, 2007).
  4. Analisis bertahap: Membagi teks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan menganalisisnya secara bertahap untuk pemahaman yang lebih mendalam (Nuttall, 2005).
  5. Diskusi dan refleksi: Melibatkan pembaca dalam diskusi tentang teks dan mendorong mereka untuk merefleksikan pemahaman mereka (Wallace, 2003).
  6. Integrasi keterampilan: Menggabungkan membaca intensif dengan keterampilan lain seperti menulis atau berbicara untuk memperkuat pemahaman (Grabe, 2009).

Dengan memahami dan menerapkan teknik membaca ekstensif dan intensif, pembaca dapat mengembangkan keterampilan membaca yang lebih komprehensif dan efektif. Kedua pendekatan ini saling melengkapi, dengan membaca ekstensif menyediakan paparan luas terhadap bahasa dan konten, sementara membaca intensif memungkinkan analisis mendalam dan pengembangan keterampilan spesifik.

Skimming

Definisi dan Tujuan

Skimming adalah teknik membaca cepat yang digunakan untuk mendapatkan ide umum atau gambaran keseluruhan dari sebuah teks tanpa membaca setiap kata (Grellet, 1981). Tujuan utama skimming adalah untuk mengidentifikasi informasi penting atau tema utama dalam waktu singkat.

Menurut Maxwell (1972), skimming melibatkan:

  1. Membaca judul, subjudul, dan kalimat pertama dan terakhir dari setiap paragraf
  2. Mencari kata kunci, frasa, atau ide utama
  3. Mengabaikan detail dan contoh
  4. Fokus pada struktur keseluruhan teks

Manfaat Skimming

Skimming menawarkan beberapa manfaat penting:

  1. Efisiensi waktu: Memungkinkan pembaca untuk memproses sejumlah besar informasi dalam waktu singkat (Carver, 1992).
  2. Peningkatan selektivitas: Membantu pembaca memutuskan apakah teks tertentu relevan atau memerlukan pembacaan lebih lanjut (Urquhart & Weir, 1998).
  3. Pengembangan keterampilan prediksi: Meningkatkan kemampuan pembaca untuk memprediksi konten berdasarkan petunjuk tekstual (Grabe, 2009).
  4. Peningkatan pemahaman struktur teks: Membantu pembaca memahami organisasi dan struktur berbagai jenis teks (Nuttall, 2005).

Implementasi Skimming

Untuk mengimplementasikan skimming secara efektif:

  1. Latihan reguler: Praktik skimming secara teratur dengan berbagai jenis teks (Grabe & Stoller, 2019).
  2. Penggunaan penanda visual: Memanfaatkan judul, subjudul, dan fitur tipografi lainnya untuk panduan (Maxwell, 1972).
  3. Penetapan tujuan: Menentukan tujuan spesifik sebelum mulai skimming (Grellet, 1981).
  4. Penggunaan pertanyaan pemandu: Mengembangkan pertanyaan kunci untuk dicari jawabannya selama skimming (Nuttall, 2005).

Scanning

Definisi dan Tujuan

Scanning adalah teknik membaca cepat yang digunakan untuk mencari informasi spesifik dalam teks tanpa membaca keseluruhan (Grellet, 1981). Tujuan utama scanning adalah untuk menemukan fakta, angka, nama, atau detail tertentu dengan cepat.

Karakteristik utama scanning meliputi:

  1. Fokus pada informasi spesifik
  2. Mengabaikan informasi yang tidak relevan
  3. Gerakan mata yang cepat dan terarah
  4. Penggunaan penanda atau petunjuk tekstual

Manfaat Scanning

Scanning memberikan beberapa keuntungan:

  1. Pencarian informasi yang efisien: Memungkinkan pembaca untuk menemukan informasi spesifik dengan cepat (Carver, 1992).
  2. Peningkatan kecepatan membaca: Melatih mata dan otak untuk memproses teks dengan lebih cepat (Grabe, 2009).
  3. Pengembangan keterampilan seleksi: Meningkatkan kemampuan untuk membedakan antara informasi penting dan tidak penting (Urquhart & Weir, 1998).
  4. Peningkatan konsentrasi: Melatih fokus pada detail spesifik dalam teks (Nuttall, 2005).

Implementasi Scanning

Untuk mengimplementasikan scanning secara efektif:

  1. Identifikasi tujuan: Tentukan informasi spesifik yang dicari sebelum mulai scanning (Grellet, 1981).
  2. Penggunaan petunjuk kontekstual: Manfaatkan format teks, kata kunci, atau petunjuk visual untuk memandu pencarian (Maxwell, 1972).
  3. Praktik dengan berbagai jenis teks: Lakukan scanning pada berbagai jenis dokumen seperti kamus, jadwal, atau indeks (Grabe & Stoller, 2019).
  4. Pengembangan kecepatan: Latihan secara teratur untuk meningkatkan kecepatan scanning (Nuttall, 2005).

SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)

Definisi dan Tujuan

SQ3R adalah strategi membaca yang dikembangkan oleh Francis Pleasant Robinson pada tahun 1940-an untuk meningkatkan pemahaman dan retensi informasi (Robinson, 1970). Metode ini terdiri dari lima langkah: Survey, Question, Read, Recite, dan Review.

Tujuan utama SQ3R adalah:

  1. Meningkatkan pemahaman teks
  2. Meningkatkan retensi informasi
  3. Mengembangkan pendekatan aktif terhadap membaca
  4. Meningkatkan efisiensi belajar

Langkah-langkah SQ3R

  1. Survey: Melakukan tinjauan cepat terhadap teks untuk mendapatkan gambaran umum.
  2. Question: Mengajukan pertanyaan tentang materi berdasarkan hasil survei.
  3. Read: Membaca teks secara aktif untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan.
  4. Recite: Merangkum informasi penting dengan kata-kata sendiri.
  5. Review: Meninjau kembali materi untuk memastikan pemahaman dan retensi.

Manfaat SQ3R

Beberapa manfaat menggunakan metode SQ3R meliputi:

  1. Peningkatan pemahaman: Membantu pembaca memahami dan mengingat informasi dengan lebih baik (Huber, 2004).
  2. Pengembangan keterampilan metakognitif: Mendorong pembaca untuk memonitor dan mengevaluasi pemahaman mereka sendiri (Slavin, 2006).
  3. Peningkatan konsentrasi: Membantu pembaca tetap fokus dan terlibat dengan materi (Robinson, 1970).
  4. Efisiensi belajar: Memungkinkan pembaca untuk memproses dan mengingat informasi dengan lebih efektif (Kiewra & Dubois, 1998).

Implementasi SQ3R

Untuk mengimplementasikan SQ3R secara efektif:

  1. Latihan konsisten: Praktikkan metode ini secara teratur untuk mengembangkan kebiasaan (Huber, 2004).
  2. Adaptasi: Sesuaikan metode dengan kebutuhan dan preferensi individu (Slavin, 2006).
  3. Penggunaan alat bantu: Manfaatkan pena, highlighter, atau catatan untuk mendukung proses (Robinson, 1970).
  4. Penerapan pada berbagai jenis teks: Gunakan SQ3R untuk berbagai jenis bacaan akademik dan non-akademik (Kiewra & Dubois, 1998).

PQRST (Preview, Question, Read, Summarize, Test)

Definisi dan Tujuan

PQRST adalah strategi membaca yang dikembangkan sebagai variasi dari SQ3R. Metode ini terdiri dari lima langkah: Preview, Question, Read, Summarize, dan Test (Staton, 1982). Tujuan utama PQRST adalah meningkatkan pemahaman, retensi, dan kemampuan mengingat informasi dari teks yang dibaca.

Langkah-langkah PQRST

  1. Preview: Melakukan tinjauan awal terhadap teks untuk mendapatkan gambaran umum.
  2. Question: Mengajukan pertanyaan tentang materi berdasarkan hasil preview.
  3. Read: Membaca teks secara aktif, mencari jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan.
  4. Summarize: Merangkum informasi penting dengan kata-kata sendiri.
  5. Test: Menguji pemahaman dengan menjawab pertanyaan atau menjelaskan materi tanpa melihat teks.

Manfaat PQRST

Beberapa manfaat menggunakan metode PQRST meliputi:

  1. Peningkatan pemahaman dan retensi: Membantu pembaca memahami dan mengingat informasi dengan lebih baik (Staton, 1982).
  2. Pengembangan keterampilan berpikir kritis: Mendorong pembaca untuk menganalisis dan mengevaluasi informasi (Slavin, 2006).
  3. Peningkatan motivasi: Membuat proses membaca lebih aktif dan menarik (Devine, 1987).
  4. Efisiensi belajar: Memungkinkan pembaca untuk fokus pada informasi penting dan mengorganisasi pengetahuan dengan lebih baik (Thomas & Robinson, 1972).

Implementasi PQRST

Untuk mengimplementasikan PQRST secara efektif:

  1. Alokasi waktu yang tepat: Berikan waktu yang cukup untuk setiap tahap proses (Staton, 1982).
  2. Penggunaan alat bantu visual: Manfaatkan peta konsep atau diagram untuk membantu dalam tahap summarize (Slavin, 2006).
  3. Variasi metode pengujian: Gunakan berbagai metode untuk tahap test, seperti kuis, presentasi, atau diskusi (Devine, 1987).
  4. Penerapan pada berbagai konteks: Gunakan PQRST tidak hanya untuk membaca akademik, tetapi juga untuk persiapan ujian atau presentasi (Thomas & Robinson, 1972).

KWLH (Know, Want to Know, Learned, How)

Definisi dan Tujuan

KWLH adalah strategi membaca yang dikembangkan oleh Donna Ogle pada tahun 1986. Metode ini terdiri dari empat langkah: Know (K), Want to know (W), Learned (L), dan How (H) (Ogle, 1986). Tujuan utama KWLH adalah untuk mengaktifkan pengetahuan awal, memandu proses membaca, dan merefleksikan pembelajaran.

Langkah-langkah KWLH

  1. Know (K): Mengidentifikasi apa yang sudah diketahui tentang topik.
  2. Want to know (W): Menentukan apa yang ingin dipelajari atau pertanyaan yang ingin dijawab.
  3. Learned (L): Mencatat informasi baru yang dipelajari setelah membaca.
  4. How (H): Merefleksikan bagaimana informasi baru diperoleh dan bagaimana belajar lebih lanjut.

Manfaat KWLH

Beberapa manfaat menggunakan metode KWLH meliputi:

  1. Aktivasi pengetahuan awal: Membantu pembaca menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki (Ogle, 1986).
  2. Peningkatan motivasi: Mendorong rasa ingin tahu dan keterlibatan aktif dalam proses membaca (Carr & Ogle, 1987).
  3. Pengembangan metakognisi: Meningkatkan kesadaran pembaca tentang proses belajar mereka sendiri (Conner, 2006).
  4. Peningkatan pemahaman: Membantu pembaca mengorganisasi informasi dan memantau pemahaman mereka (Foote et al., 2001).

Implementasi KWLH

Untuk mengimplementasikan KWLH secara efektif:

  1. Penggunaan grafik organizer: Manfaatkan tabel atau bagan untuk mencatat informasi pada setiap tahap (Ogle, 1986).
  2. Kolaborasi: Gunakan KWLH dalam setting kelompok untuk berbagi pengetahuan dan pertanyaan (Carr & Ogle, 1987).
  3. Integrasi dengan sumber daya lain: Kombinasikan KWLH dengan penelitian atau sumber informasi tambahan untuk menjawab pertanyaan "Want to know" (Conner, 2006).
  4. Refleksi berkelanjutan: Dorong pembaca untuk terus memperbarui kolom "Learned" dan "How" selama proses membaca dan setelahnya (Foote et al., 2001).

Kesimpulan

Keterampilan membaca yang efektif merupakan fondasi penting dalam proses pembelajaran dan pengembangan diri. Melalui pemahaman dan penerapan berbagai teknik membaca seperti membaca ekstensif, intensif, skimming, scanning, serta metode-metode seperti SQ3R, PQRST, dan KWLH, pembaca dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk memahami, menganalisis, dan memanfaatkan informasi dari berbagai jenis teks.

Setiap teknik dan metode memiliki kelebihan dan aplikasi yang berbeda-beda. Membaca ekstensif membantu mengembangkan kelancaran dan kebiasaan membaca, sementara membaca intensif memungkinkan analisis mendalam terhadap teks. Skimming dan scanning adalah keterampilan penting untuk memproses informasi dengan cepat dan efisien. Metode SQ3R, PQRST, dan KWLH menawarkan pendekatan sistematis untuk meningkatkan pemahaman dan retensi informasi.

Penting untuk diingat bahwa tidak ada pendekatan "satu ukuran untuk semua" dalam keterampilan membaca. Pembaca yang efektif adalah mereka yang dapat memilih dan menerapkan strategi yang sesuai berdasarkan tujuan membaca, jenis teks, dan konteks. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan membaca yang komprehensif melibatkan praktik yang konsisten, refleksi, dan adaptasi terhadap berbagai teknik dan metode.

Dalam era informasi yang terus berkembang, keterampilan membaca yang kuat menjadi semakin penting. Kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mensintesis informasi dari berbagai sumber adalah keterampilan kritis yang akan terus bermanfaat dalam pendidikan, karir, dan pengembangan pribadi. Dengan terus mengasah dan mempraktikkan berbagai keterampilan membaca, individu dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk belajar secara efektif, berpikir kritis, dan berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat yang kaya informasi.

Daftar Pustaka

Bamford, J., & Day, R. R. (2004). Extensive reading activities for teaching language. Cambridge University Press.

Brown, H. D. (2007). Teaching by principles: An interactive approach to language pedagogy (3rd ed.). Pearson Education.

Carr, E., & Ogle, D. (1987). K-W-L Plus: A strategy for comprehension and summarization. Journal of Reading, 30(7), 626-631.

Carrell, P. L., & Carson, J. G. (1997). Extensive and intensive reading in an EAP setting. English for Specific Purposes, 16(1), 47-60.

Carver, R. P. (1992). Reading rate: Theory, research, and practical implications. Journal of Reading, 36(2), 84-95.

Conner, J. (2006). Instructional reading strategy: KWL (Know, Want to Know, Learned). Literacy & Learning: Reading in the Content Areas, 19-20.

Day, R. R., & Bamford, J. (1998). Extensive reading in the second language classroom. Cambridge University Press.

Devine, T. G. (1987). Teaching study skills: A guide for teachers. Allyn and Bacon.

Ellis, R. (2002). Grammar teaching: Practice or consciousness-raising? In J. C. Richards & W. A. Renandya (Eds.), Methodology in language teaching: An anthology of current practice (pp. 167-174). Cambridge University Press.

Foote, C. J., Vermette, P. J., & Battaglia, C. F. (2001). Constructivist strategies: Meeting standards and engaging adolescent minds. Eye on Education.

Grabe, W. (2009). Reading in a second language: Moving from theory to practice. Cambridge University Press.

Grabe, W., & Stoller, F. L. (2019). Teaching and researching reading (3rd ed.). Routledge.

Grellet, F. (1981). Developing reading skills: A practical guide to reading comprehension exercises. Cambridge University Press.

Huang, H. C. (2013). E-reading and e-discussion: EFL learners' perceptions of an e-book reading program. Computer Assisted Language Learning, 26(3), 258-281.

Huber, J. A. (2004). A closer look at SQ3R. Reading Improvement, 41(2), 108-112.

Kiewra, K. A., & DuBois, N. F. (1998). Learning to learn: Making the transition from student to lifelong learner. Allyn & Bacon.

Krashen, S. D. (2004). The power of reading: Insights from the research (2nd ed.). Libraries Unlimited.

Maxwell, M. (1972). Skimming and scanning improvement: The needs, assumptions and knowledge base. Journal of Reading Behavior, 5(1), 47-59.

Nation, I. S. P. (2013). Learning vocabulary in another language (2nd ed.). Cambridge University Press.

Nation, P. (2015). Principles guiding vocabulary learning through extensive reading. Reading in a Foreign Language, 27(1), 136-145.

Nuttall, C. (2005). Teaching reading skills in a foreign language (3rd ed.). Macmillan Education.

Ogle, D. M. (1986). K-W-L: A teaching model that develops active reading of expository text. The Reading Teacher, 39(6), 564-570.

Richards, J. C., & Schmidt, R. (2010). Longman dictionary of language teaching and applied linguistics (4th ed.). Pearson Education.

Robinson, F. P. (1970). Effective study (4th ed.). Harper & Row.

Slavin, R. E. (2006). Educational psychology: Theory and practice (8th ed.). Pearson.

Staton, T. F. (1982). How to study (7th ed.). Nashville, TN: Illinois University Press.

Thomas, E. L., & Robinson, H. A. (1972). Improving reading in every class: A sourcebook for teachers. Allyn and Bacon.

Urquhart, S., & Weir, C. (1998). Reading in a second language: Process, product and practice. Longman.

Wallace, C. (2003). Critical reading in language education. Palgrave Macmillan.

Yamashita, J. (2013). Effects of extensive reading on reading attitudes in a foreign language. Reading in a Foreign Language, 25(2), 248-263.

 

Post a Comment

avatar
Admin Purwarupalingua Online
Welcome to Purwarupalingua theme
Chat with WhatsApp