Keterampilan Membaca
Pendahuluan
Membaca merupakan salah
satu keterampilan fundamental yang memainkan peran krusial dalam proses
pembelajaran dan pengembangan diri. Keterampilan membaca yang efektif tidak
hanya memungkinkan seseorang untuk memahami dan menginterpretasikan teks dengan
lebih baik, tetapi juga meningkatkan kemampuan berpikir kritis, memperluas
wawasan, dan meningkatkan kinerja akademis maupun profesional (Grabe &
Stoller, 2019). Dalam era informasi yang semakin kompleks ini, penguasaan
berbagai teknik membaca menjadi semakin penting untuk dapat memproses dan
memanfaatkan informasi secara efisien dan efektif.
Ringkasan ini akan
membahas beberapa keterampilan membaca utama, termasuk membaca ekstensif,
intensif, skimming, scanning, serta metode-metode membaca seperti SQ3R, PQRST,
dan KWLH. Setiap teknik memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda, namun
semuanya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan efisiensi dalam proses
membaca.
Membaca Ekstensif
Definisi dan Tujuan
Membaca ekstensif adalah
pendekatan membaca yang melibatkan pembacaan teks dalam jumlah besar dengan
tujuan untuk mendapatkan pemahaman umum dan kesenangan (Day & Bamford,
1998). Tujuan utama dari membaca ekstensif adalah untuk meningkatkan kefasihan
membaca, memperluas kosakata, dan mengembangkan kebiasaan membaca yang positif.
Menurut Bamford dan Day
(2004), beberapa prinsip kunci dari membaca ekstensif meliputi:
- Bahan bacaan harus mudah dan dapat
diakses
- Berbagai topik dan jenis teks harus
tersedia
- Pembaca memilih sendiri apa yang
ingin mereka baca
- Pembaca membaca sebanyak mungkin
- Tujuan membaca biasanya terkait
dengan kesenangan, informasi, dan pemahaman umum
- Membaca adalah penghargaan tersendiri
- Kecepatan membaca biasanya lebih
cepat daripada lambat
- Membaca biasanya bersifat individual
dan diam
- Guru mengorientasikan dan membimbing
siswa
- Guru adalah teladan pembaca
Manfaat Membaca Ekstensif
Penelitian telah
menunjukkan berbagai manfaat dari praktik membaca ekstensif. Krashen (2004)
berpendapat bahwa membaca ekstensif dapat meningkatkan kemampuan bahasa secara
keseluruhan, termasuk kosakata, tata bahasa, dan pemahaman. Beberapa manfaat
spesifik meliputi:
- Peningkatan kosakata: Pembaca secara
alami memperluas kosakata mereka melalui paparan berulang terhadap
kata-kata dalam berbagai konteks (Nation, 2015).
- Perbaikan tata bahasa: Meskipun tidak
secara eksplisit mempelajari aturan tata bahasa, pembaca mengembangkan
"rasa" intuitif untuk struktur bahasa melalui paparan yang
ekstensif (Krashen, 2004).
- Peningkatan kefasihan membaca:
Praktik membaca dalam jumlah besar meningkatkan kecepatan dan kelancaran
membaca (Grabe, 2009).
- Pengembangan kebiasaan membaca:
Membaca ekstensif mendorong sikap positif terhadap membaca dan dapat
membantu mengembangkan kebiasaan membaca seumur hidup (Day & Bamford,
1998).
- Peningkatan pemahaman lintas budaya:
Membaca teks dari berbagai sumber dan budaya dapat meningkatkan pemahaman
dan kesadaran lintas budaya (Yamashita, 2013).
Implementasi Membaca
Ekstensif
Untuk mengimplementasikan
program membaca ekstensif yang efektif, beberapa strategi dapat
dipertimbangkan:
- Penyediaan akses ke berbagai bahan
bacaan: Memastikan ketersediaan beragam buku, majalah, dan sumber bacaan
lainnya yang sesuai dengan minat dan tingkat kemampuan pembaca (Bamford
& Day, 2004).
- Waktu membaca yang terjadwal:
Mengalokasikan waktu khusus untuk membaca ekstensif, baik di kelas maupun
sebagai tugas rumah (Grabe & Stoller, 2019).
- Pemodelan oleh guru: Guru dapat
menjadi teladan dengan menunjukkan kebiasaan dan kesenangan membaca mereka
sendiri (Day & Bamford, 1998).
- Aktivitas pasca-membaca yang ringan:
Menggunakan aktivitas seperti diskusi informal atau jurnal membaca untuk
mendorong refleksi tanpa membebani pembaca dengan tugas yang terlalu
formal (Bamford & Day, 2004).
- Penggunaan teknologi: Memanfaatkan
e-books, aplikasi membaca, dan platform online untuk memperluas akses ke
bahan bacaan dan melacak kemajuan (Huang, 2013).
Membaca Intensif
Definisi dan Tujuan
Membaca intensif adalah
pendekatan membaca yang melibatkan analisis mendalam dan terperinci terhadap
teks yang relatif pendek. Tujuan utama dari membaca intensif adalah untuk
mengembangkan keterampilan pemahaman yang lebih dalam, analisis kritis, dan penguasaan
aspek-aspek spesifik dari bahasa seperti kosakata dan tata bahasa (Richards
& Schmidt, 2010).
Menurut Brown (2007),
beberapa karakteristik utama dari membaca intensif meliputi:
- Fokus pada teks yang relatif pendek
(biasanya tidak lebih dari beberapa halaman)
- Perhatian terhadap detail linguistik
dan konten
- Analisis struktur teks, kosakata, dan
tata bahasa
- Sering melibatkan tugas-tugas
spesifik terkait dengan teks
- Biasanya dilakukan dengan bimbingan
guru atau instruktur
Manfaat Membaca Intensif
Membaca intensif
menawarkan beberapa manfaat penting bagi pelajar:
- Peningkatan pemahaman mendalam:
Pembaca mengembangkan kemampuan untuk memahami nuansa dan detail halus
dalam teks (Carrell & Carson, 1997).
- Pengembangan keterampilan analitis:
Melalui analisis terperinci, pembaca belajar untuk mengidentifikasi
argumen utama, mengevaluasi bukti, dan menganalisis struktur teks (Grabe,
2009).
- Penguasaan kosakata kontekstual:
Pembaca mempelajari penggunaan kata-kata baru dalam konteks spesifik,
meningkatkan pemahaman dan retensi kosakata (Nation, 2013).
- Peningkatan kesadaran tata bahasa:
Analisis struktur kalimat dan paragraf membantu pembaca memahami
aspek-aspek gramatikal dengan lebih baik (Ellis, 2002).
- Pengembangan keterampilan
interpretasi: Pembaca belajar untuk membaca "di antara baris"
dan memahami makna implisit dalam teks (Wallace, 2003).
Implementasi Membaca
Intensif
Untuk mengimplementasikan
membaca intensif secara efektif, beberapa strategi dapat dipertimbangkan:
- Pemilihan teks yang tepat: Memilih
teks yang sesuai dengan tingkat kemampuan pembaca dan relevan dengan
tujuan pembelajaran (Grabe & Stoller, 2019).
- Pra-membaca: Melakukan aktivitas
pra-membaca seperti brainstorming, prediksi, atau pengenalan kosakata
kunci untuk mempersiapkan pembaca (Urquhart & Weir, 1998).
- Pertanyaan pemandu: Menyediakan
pertanyaan pemandu atau tugas spesifik untuk mengarahkan perhatian pembaca
pada aspek-aspek penting dari teks (Brown, 2007).
- Analisis bertahap: Membagi teks
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan menganalisisnya secara bertahap
untuk pemahaman yang lebih mendalam (Nuttall, 2005).
- Diskusi dan refleksi: Melibatkan
pembaca dalam diskusi tentang teks dan mendorong mereka untuk
merefleksikan pemahaman mereka (Wallace, 2003).
- Integrasi keterampilan: Menggabungkan
membaca intensif dengan keterampilan lain seperti menulis atau berbicara
untuk memperkuat pemahaman (Grabe, 2009).
Dengan memahami dan
menerapkan teknik membaca ekstensif dan intensif, pembaca dapat mengembangkan
keterampilan membaca yang lebih komprehensif dan efektif. Kedua pendekatan ini
saling melengkapi, dengan membaca ekstensif menyediakan paparan luas terhadap
bahasa dan konten, sementara membaca intensif memungkinkan analisis mendalam
dan pengembangan keterampilan spesifik.
Skimming
Definisi dan Tujuan
Skimming adalah teknik
membaca cepat yang digunakan untuk mendapatkan ide umum atau gambaran
keseluruhan dari sebuah teks tanpa membaca setiap kata (Grellet, 1981). Tujuan
utama skimming adalah untuk mengidentifikasi informasi penting atau tema utama
dalam waktu singkat.
Menurut Maxwell (1972),
skimming melibatkan:
- Membaca judul, subjudul, dan kalimat
pertama dan terakhir dari setiap paragraf
- Mencari kata kunci, frasa, atau ide
utama
- Mengabaikan detail dan contoh
- Fokus pada struktur keseluruhan teks
Manfaat Skimming
Skimming menawarkan
beberapa manfaat penting:
- Efisiensi waktu: Memungkinkan pembaca
untuk memproses sejumlah besar informasi dalam waktu singkat (Carver,
1992).
- Peningkatan selektivitas: Membantu
pembaca memutuskan apakah teks tertentu relevan atau memerlukan pembacaan
lebih lanjut (Urquhart & Weir, 1998).
- Pengembangan keterampilan prediksi:
Meningkatkan kemampuan pembaca untuk memprediksi konten berdasarkan
petunjuk tekstual (Grabe, 2009).
- Peningkatan pemahaman struktur teks:
Membantu pembaca memahami organisasi dan struktur berbagai jenis teks
(Nuttall, 2005).
Implementasi Skimming
Untuk mengimplementasikan
skimming secara efektif:
- Latihan reguler: Praktik skimming
secara teratur dengan berbagai jenis teks (Grabe & Stoller, 2019).
- Penggunaan penanda visual:
Memanfaatkan judul, subjudul, dan fitur tipografi lainnya untuk panduan
(Maxwell, 1972).
- Penetapan tujuan: Menentukan tujuan
spesifik sebelum mulai skimming (Grellet, 1981).
- Penggunaan pertanyaan pemandu:
Mengembangkan pertanyaan kunci untuk dicari jawabannya selama skimming
(Nuttall, 2005).
Scanning
Definisi dan Tujuan
Scanning adalah teknik
membaca cepat yang digunakan untuk mencari informasi spesifik dalam teks tanpa
membaca keseluruhan (Grellet, 1981). Tujuan utama scanning adalah untuk
menemukan fakta, angka, nama, atau detail tertentu dengan cepat.
Karakteristik utama
scanning meliputi:
- Fokus pada informasi spesifik
- Mengabaikan informasi yang tidak
relevan
- Gerakan mata yang cepat dan terarah
- Penggunaan penanda atau petunjuk
tekstual
Manfaat Scanning
Scanning memberikan
beberapa keuntungan:
- Pencarian informasi yang efisien:
Memungkinkan pembaca untuk menemukan informasi spesifik dengan cepat
(Carver, 1992).
- Peningkatan kecepatan membaca:
Melatih mata dan otak untuk memproses teks dengan lebih cepat (Grabe,
2009).
- Pengembangan keterampilan seleksi:
Meningkatkan kemampuan untuk membedakan antara informasi penting dan tidak
penting (Urquhart & Weir, 1998).
- Peningkatan konsentrasi: Melatih
fokus pada detail spesifik dalam teks (Nuttall, 2005).
Implementasi Scanning
Untuk mengimplementasikan
scanning secara efektif:
- Identifikasi tujuan: Tentukan
informasi spesifik yang dicari sebelum mulai scanning (Grellet, 1981).
- Penggunaan petunjuk kontekstual:
Manfaatkan format teks, kata kunci, atau petunjuk visual untuk memandu
pencarian (Maxwell, 1972).
- Praktik dengan berbagai jenis teks:
Lakukan scanning pada berbagai jenis dokumen seperti kamus, jadwal, atau
indeks (Grabe & Stoller, 2019).
- Pengembangan kecepatan: Latihan
secara teratur untuk meningkatkan kecepatan scanning (Nuttall, 2005).
SQ3R (Survey, Question,
Read, Recite, Review)
Definisi dan Tujuan
SQ3R adalah strategi
membaca yang dikembangkan oleh Francis Pleasant Robinson pada tahun 1940-an
untuk meningkatkan pemahaman dan retensi informasi (Robinson, 1970). Metode ini
terdiri dari lima langkah: Survey, Question, Read, Recite, dan Review.
Tujuan utama SQ3R adalah:
- Meningkatkan pemahaman teks
- Meningkatkan retensi informasi
- Mengembangkan pendekatan aktif
terhadap membaca
- Meningkatkan efisiensi belajar
Langkah-langkah SQ3R
- Survey: Melakukan tinjauan cepat
terhadap teks untuk mendapatkan gambaran umum.
- Question: Mengajukan pertanyaan
tentang materi berdasarkan hasil survei.
- Read: Membaca teks secara aktif untuk
menjawab pertanyaan yang telah diajukan.
- Recite: Merangkum informasi penting
dengan kata-kata sendiri.
- Review: Meninjau kembali materi untuk
memastikan pemahaman dan retensi.
Manfaat SQ3R
Beberapa manfaat
menggunakan metode SQ3R meliputi:
- Peningkatan pemahaman: Membantu
pembaca memahami dan mengingat informasi dengan lebih baik (Huber, 2004).
- Pengembangan keterampilan
metakognitif: Mendorong pembaca untuk memonitor dan mengevaluasi pemahaman
mereka sendiri (Slavin, 2006).
- Peningkatan konsentrasi: Membantu
pembaca tetap fokus dan terlibat dengan materi (Robinson, 1970).
- Efisiensi belajar: Memungkinkan
pembaca untuk memproses dan mengingat informasi dengan lebih efektif
(Kiewra & Dubois, 1998).
Implementasi SQ3R
Untuk mengimplementasikan
SQ3R secara efektif:
- Latihan konsisten: Praktikkan metode
ini secara teratur untuk mengembangkan kebiasaan (Huber, 2004).
- Adaptasi: Sesuaikan metode dengan
kebutuhan dan preferensi individu (Slavin, 2006).
- Penggunaan alat bantu: Manfaatkan
pena, highlighter, atau catatan untuk mendukung proses (Robinson, 1970).
- Penerapan pada berbagai jenis teks:
Gunakan SQ3R untuk berbagai jenis bacaan akademik dan non-akademik (Kiewra
& Dubois, 1998).
PQRST (Preview, Question,
Read, Summarize, Test)
Definisi dan Tujuan
PQRST adalah strategi
membaca yang dikembangkan sebagai variasi dari SQ3R. Metode ini terdiri dari
lima langkah: Preview, Question, Read, Summarize, dan Test (Staton, 1982).
Tujuan utama PQRST adalah meningkatkan pemahaman, retensi, dan kemampuan
mengingat informasi dari teks yang dibaca.
Langkah-langkah PQRST
- Preview: Melakukan tinjauan awal
terhadap teks untuk mendapatkan gambaran umum.
- Question: Mengajukan pertanyaan
tentang materi berdasarkan hasil preview.
- Read: Membaca teks secara aktif,
mencari jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan.
- Summarize: Merangkum informasi
penting dengan kata-kata sendiri.
- Test: Menguji pemahaman dengan
menjawab pertanyaan atau menjelaskan materi tanpa melihat teks.
Manfaat PQRST
Beberapa manfaat
menggunakan metode PQRST meliputi:
- Peningkatan pemahaman dan retensi:
Membantu pembaca memahami dan mengingat informasi dengan lebih baik
(Staton, 1982).
- Pengembangan keterampilan berpikir
kritis: Mendorong pembaca untuk menganalisis dan mengevaluasi informasi
(Slavin, 2006).
- Peningkatan motivasi: Membuat proses
membaca lebih aktif dan menarik (Devine, 1987).
- Efisiensi belajar: Memungkinkan
pembaca untuk fokus pada informasi penting dan mengorganisasi pengetahuan
dengan lebih baik (Thomas & Robinson, 1972).
Implementasi PQRST
Untuk mengimplementasikan
PQRST secara efektif:
- Alokasi waktu yang tepat: Berikan
waktu yang cukup untuk setiap tahap proses (Staton, 1982).
- Penggunaan alat bantu visual:
Manfaatkan peta konsep atau diagram untuk membantu dalam tahap summarize
(Slavin, 2006).
- Variasi metode pengujian: Gunakan
berbagai metode untuk tahap test, seperti kuis, presentasi, atau diskusi
(Devine, 1987).
- Penerapan pada berbagai konteks:
Gunakan PQRST tidak hanya untuk membaca akademik, tetapi juga untuk
persiapan ujian atau presentasi (Thomas & Robinson, 1972).
KWLH (Know, Want to Know,
Learned, How)
Definisi dan Tujuan
KWLH adalah strategi
membaca yang dikembangkan oleh Donna Ogle pada tahun 1986. Metode ini terdiri
dari empat langkah: Know (K), Want to know (W), Learned (L), dan How (H) (Ogle,
1986). Tujuan utama KWLH adalah untuk mengaktifkan pengetahuan awal, memandu
proses membaca, dan merefleksikan pembelajaran.
Langkah-langkah KWLH
- Know (K): Mengidentifikasi apa yang
sudah diketahui tentang topik.
- Want to know (W): Menentukan apa yang
ingin dipelajari atau pertanyaan yang ingin dijawab.
- Learned (L): Mencatat informasi baru
yang dipelajari setelah membaca.
- How (H): Merefleksikan bagaimana
informasi baru diperoleh dan bagaimana belajar lebih lanjut.
Manfaat KWLH
Beberapa manfaat
menggunakan metode KWLH meliputi:
- Aktivasi pengetahuan awal: Membantu
pembaca menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah
dimiliki (Ogle, 1986).
- Peningkatan motivasi: Mendorong rasa
ingin tahu dan keterlibatan aktif dalam proses membaca (Carr & Ogle,
1987).
- Pengembangan metakognisi:
Meningkatkan kesadaran pembaca tentang proses belajar mereka sendiri
(Conner, 2006).
- Peningkatan pemahaman: Membantu
pembaca mengorganisasi informasi dan memantau pemahaman mereka (Foote et
al., 2001).
Implementasi KWLH
Untuk mengimplementasikan
KWLH secara efektif:
- Penggunaan grafik organizer:
Manfaatkan tabel atau bagan untuk mencatat informasi pada setiap tahap
(Ogle, 1986).
- Kolaborasi: Gunakan KWLH dalam
setting kelompok untuk berbagi pengetahuan dan pertanyaan (Carr &
Ogle, 1987).
- Integrasi dengan sumber daya lain:
Kombinasikan KWLH dengan penelitian atau sumber informasi tambahan untuk
menjawab pertanyaan "Want to know" (Conner, 2006).
- Refleksi berkelanjutan: Dorong
pembaca untuk terus memperbarui kolom "Learned" dan
"How" selama proses membaca dan setelahnya (Foote et al., 2001).
Kesimpulan
Keterampilan membaca yang
efektif merupakan fondasi penting dalam proses pembelajaran dan pengembangan
diri. Melalui pemahaman dan penerapan berbagai teknik membaca seperti membaca
ekstensif, intensif, skimming, scanning, serta metode-metode seperti SQ3R,
PQRST, dan KWLH, pembaca dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk memahami,
menganalisis, dan memanfaatkan informasi dari berbagai jenis teks.
Setiap teknik dan metode
memiliki kelebihan dan aplikasi yang berbeda-beda. Membaca ekstensif membantu
mengembangkan kelancaran dan kebiasaan membaca, sementara membaca intensif
memungkinkan analisis mendalam terhadap teks. Skimming dan scanning adalah keterampilan
penting untuk memproses informasi dengan cepat dan efisien. Metode SQ3R, PQRST,
dan KWLH menawarkan pendekatan sistematis untuk meningkatkan pemahaman dan
retensi informasi.
Penting untuk diingat
bahwa tidak ada pendekatan "satu ukuran untuk semua" dalam
keterampilan membaca. Pembaca yang efektif adalah mereka yang dapat memilih dan
menerapkan strategi yang sesuai berdasarkan tujuan membaca, jenis teks, dan
konteks. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan membaca yang komprehensif
melibatkan praktik yang konsisten, refleksi, dan adaptasi terhadap berbagai
teknik dan metode.
Dalam era informasi yang
terus berkembang, keterampilan membaca yang kuat menjadi semakin penting.
Kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mensintesis informasi dari berbagai
sumber adalah keterampilan kritis yang akan terus bermanfaat dalam pendidikan,
karir, dan pengembangan pribadi. Dengan terus mengasah dan mempraktikkan
berbagai keterampilan membaca, individu dapat meningkatkan kemampuan mereka
untuk belajar secara efektif, berpikir kritis, dan berpartisipasi secara aktif
dalam masyarakat yang kaya informasi.
Daftar Pustaka
Bamford, J., & Day,
R. R. (2004). Extensive reading activities for teaching language.
Cambridge University Press.
Brown, H. D. (2007). Teaching
by principles: An interactive approach to language pedagogy (3rd ed.).
Pearson Education.
Carr, E., & Ogle, D.
(1987). K-W-L Plus: A strategy for comprehension and summarization. Journal
of Reading, 30(7), 626-631.
Carrell, P. L., &
Carson, J. G. (1997). Extensive and intensive reading in an EAP setting. English
for Specific Purposes, 16(1), 47-60.
Carver, R. P. (1992).
Reading rate: Theory, research, and practical implications. Journal of
Reading, 36(2), 84-95.
Conner, J. (2006).
Instructional reading strategy: KWL (Know, Want to Know, Learned). Literacy
& Learning: Reading in the Content Areas, 19-20.
Day, R. R., &
Bamford, J. (1998). Extensive reading in the second language classroom.
Cambridge University Press.
Devine, T. G. (1987). Teaching
study skills: A guide for teachers. Allyn and Bacon.
Ellis, R. (2002). Grammar
teaching: Practice or consciousness-raising? In J. C. Richards & W. A.
Renandya (Eds.), Methodology in language teaching: An anthology of current
practice (pp. 167-174). Cambridge University Press.
Foote, C. J., Vermette,
P. J., & Battaglia, C. F. (2001). Constructivist strategies: Meeting
standards and engaging adolescent minds. Eye on Education.
Grabe, W. (2009). Reading
in a second language: Moving from theory to practice. Cambridge University
Press.
Grabe, W., & Stoller,
F. L. (2019). Teaching and researching reading (3rd ed.). Routledge.
Grellet, F. (1981). Developing
reading skills: A practical guide to reading comprehension exercises.
Cambridge University Press.
Huang, H. C. (2013).
E-reading and e-discussion: EFL learners' perceptions of an e-book reading
program. Computer Assisted Language Learning, 26(3), 258-281.
Huber, J. A. (2004). A
closer look at SQ3R. Reading Improvement, 41(2), 108-112.
Kiewra, K. A., &
DuBois, N. F. (1998). Learning to learn: Making the transition from student to
lifelong learner. Allyn & Bacon.
Krashen, S. D. (2004). The
power of reading: Insights from the research (2nd ed.). Libraries
Unlimited.
Maxwell, M. (1972). Skimming
and scanning improvement: The needs, assumptions and knowledge base.
Journal of Reading Behavior, 5(1), 47-59.
Nation, I. S. P. (2013). Learning
vocabulary in another language (2nd ed.). Cambridge University Press.
Nation, P. (2015).
Principles guiding vocabulary learning through extensive reading. Reading in
a Foreign Language, 27(1), 136-145.
Nuttall, C. (2005). Teaching
reading skills in a foreign language (3rd ed.). Macmillan Education.
Ogle, D. M. (1986).
K-W-L: A teaching model that develops active reading of expository text. The
Reading Teacher, 39(6), 564-570.
Richards, J. C., &
Schmidt, R. (2010). Longman dictionary of language teaching and applied
linguistics (4th ed.). Pearson Education.
Robinson, F. P. (1970). Effective
study (4th ed.). Harper & Row.
Slavin, R. E. (2006). Educational
psychology: Theory and practice (8th ed.). Pearson.
Staton, T. F. (1982). How
to study (7th ed.). Nashville, TN: Illinois University Press.
Thomas, E. L., &
Robinson, H. A. (1972). Improving reading in every class: A sourcebook for
teachers. Allyn and Bacon.
Urquhart, S., & Weir,
C. (1998). Reading in a second language: Process, product and practice.
Longman.
Wallace, C. (2003). Critical
reading in language education. Palgrave Macmillan.
Yamashita, J. (2013).
Effects of extensive reading on reading attitudes in a foreign language. Reading
in a Foreign Language, 25(2), 248-263.
Post a Comment