RAGAM KEBUDAYAAN BANTEN
Oleh:
Putri Rahayu Lestari
Universitas Pamulang
Sumber gambar : https://web.facebook.com/pesonabantenofficial/
Banten adalah sebuah provinsi, wilayah paling barat di Pulau Jawa, Indonesia. Provinsi ini pernah menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat, daerah ini menjadi wilayah pemekaran sejak tahun 2000, dengan keputusan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000. Pusat pemerintahannya berada di Kota Serang.Banten yang tentunya banyak menghadirkan budaya-budaya disetiap wilayahnya dan menjadikan banten sebagai wilayah yang kaya akan budaya sehingga memiliki identitas masyarakatnya masing-masing.
BAHASA
Bahasa yang digunakan sangat beragam dari mulai bahasa sunda,bahasa bebasan (bahasa jawa banten),hingga menggunakan bahasa betawi.di wilayah Banten Selatan Seperti Lebak dan Pandeglang menggunakan Bahasa Sunda Campuran, Sunda Kuno, Sunda Modern dan Bahasa Indonesia.Di Serang dan Cilegon bahasa Jawa Banten digunakan oleh etnik Jawa. Dan di bagian utara Kota Tangerang, bahasa Indonesia dengan dialek Betawi juga digunakan oleh pendatang beretnis Betawi. Di samping bahasa Sunda, bahasa Jawa dan dialek Betawi, bahasa Indonesia juga digunakan terutama oleh pendatang dari bagian lain Indonesia.
Jika kita mengunjungi daerah banten bagian utara (lor) kita pasti disuguhkan dengan bahasa jawa-serang atau bahasa bebasan yang kosa katanya tidak jauh berbeda dengan jawa cirebon.Namun bahasa bebasan mempunyai tingkatan yakni tingkatan bebasan (krama inggil) dan standar.Bebasan atau bahasa halusnya sudah menjadi bahasa utama Kesultanan Banten yang menempati Keraton Surosowan.Standar adalah bahasa keseharian masyarakat di daerah-daerah Banten Lor (Banten Utara).Dalam bahasa Jawa dialek Banten (Jawa Serang), pengucapan huruf 'e' ada dua versi.Ada yang diucapakn 'e' seperti pada kata "kenapa".Ada juga yang diucapkan 'a' seperti pada kata "apa".Daerah yang melafalkan 'e' adalah daerah Serang, Taktakan, Anyer, Kasemen, Bojonegara, Kramatwatu, dan seberang baratnya.Sedangkan daerah yang melafalkan 'a' adalah daerah Keragilan, Pontang, Tanara, Cikande, Kronjo, Gunung Kaler, dan daerah timur lainnya.
Berikut adalah contoh bahasa bebasan tingkat (krama inggil)
Pripun kabare? Kakang ayun ning pundi? (Bagaimana kabarnya? Kakak mau kemana? )
Napik mengkoten geh! ( jangan begitu geh ! )
Ayun tumbas sate Bandeng sios. (mau beli sate bandeng saja)
Contoh bahasa bebasan standar
Arep ning endi ? ( mau kemana? )
Primen kabare kang ? ( Bagaimana kabarnya ka? )
Ngko isuk arep lunga ( besok mau pergi )
SUKU BUDAYA
Banten terkenal dengan Suku Baduy atau mereka biasa menyebut dirinya urang kanekes/orang kanekes yang bermukim tepat di kaki pegunungan Kendeng di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Pemukiman mereka berjarak sekitar 40 km dari Rangkasbitung, pusat kota di Lebak, Banten.Mungkin kita sering mendengar bahwa Suku Baduy hanya ada Baduy luar dan dalam,namun Suku Baduy terdiri dari tiga lapisan yakni Baduy Dangka,Baduy Luar,dan Baduy Dalam.Warga Baduy Dangka yang bermukim di luar tanah adat dan sudah tidak terikat dengan kepercayaan animisme Sunda Wiwitan,mereka sudah paham akan teknologi dan juga pendidikan.Baduy Luar yang masih bermukim di tanah adat dan masih terikat dengan kepercayaan Sunda Wiwitan namun sudah mengenal pendidikan dan teknologi dengan kehidupan yang masih tradisional dengan ciri khas menggunakan pakaian serba hitam dan ikat kepala berwarna biru.Namun Baduy Dalem atau Baduy Jero yang bermukim di pelosok tanah adat yang masih sangat kental dengan kepercayaan animisme Sunda Wiwitan,buta pendidikan dan teknologi dan bahkan terbilang menjauhi konsep berbau duniawi.Ciri khas dari Baduy Dalem menggunakan pakaian serba putih.
SENJATA TRADISIONAL
5 senjata tradisional daerah Banten yang khas sekaligus menjadi sebuah kekayaan intelektual kearifan lokal yang terkenal di tanah jawara yaitu Bedog,Golok Ciomas,Golok Salungkar,Congkrang (Arit) dan Parang.Selain menjadi sebuah senjata tradisional namun ada juga yang bisa digunakan sehari-hari seperti Bedog dan Arit.Bedog atau biasa disebut Golok ini memiliki banyak fungsi dalam kehidupan sehari-hari seperti menebang pohon atau bambu ,memotong kayu,mengupas kelapa,dan kegiatan dapur lain-nya.Begitu juga dengan Arit bisa digunakan untuk berkebun,pergi ke sawah mencabut padi,memotong rumput karena bentuknya yang sedikit melengkung atau mirip dengan celurit.Golok Ciomas,Golok Salungkar,dan Parang adalah senjata tradisional yang digunakan para jawara Banten untuk melindungi diri dan melawan penjajah,orang banten menggunakan golok itu sambil mengolesi dengan racun ular tanah,kalajengking,dan katak budug untuk melumpuhkan musuh-musuh.
SENI DEBUS
Jika ditanya asal daerah-nya dari mana dan menjawab dari Banten,pasti pikiran mereka akan tertuju dengan seni Debus di tanah jawara tersebut.Seni Debus adalah kesenian yang dikombinasikan dengan seni tari,seni suara,dan seni kebatinan yang tentunya bernuansa magis.Seni Debus adalah seni yang diciptakan abad ke-16 pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanudin dalam penyebaran agama Islam yang difokuskan sebagai alat pembangkit semangat para pejuang untuk melawan penjajah Belanda.Biasanya seni Debus ini dipertunjukkan untuk menghibur masyarakata atau bahkan untuk upacara adat.Bagian yang menarik dari seni Debus ini adalah ketika para pemain memainkan atraksi kekebalan tubuhnya seperti mengiris anggota tubuh dengan benda tajam seperti golok,menusukkan jarum ke dalam lidah namun tidak mengeluarkan darah,memakan api,menyiram tubuh dengan air keras hingga pakaian yang dikenakan itu hancur namun kulit pemain tetap utuh.Atraksi-atraksi tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton dari lokal maupun mancanegara sehingga menjadi seni yang dilestarikan dan menjadi ciri khas dari warga tanah jawara ini.
SENI PENCAK SILAT
Sumber gambar : koleksi pribadi/PSBB SMAS Islam Al-Falah Kresek
Wilayah tanah jawara ini selain memiliki senjata tradisional sebagai kearifan lokal namun juga memiliki seni bela diri yakni pencak silat.Diantaranya ada Pencak Silat Pusaka Saputra Paku Banten (PS-PSPB) dan Pencak Silat Bandrong.Pencak Silat Pusaka Saputra Paku Banten ialah seni bela diri pada masa kerajaan Sultan Maulana Hasanudin Banten yang digunakan untuk para pengawal khusus.Seni bela diri ini diwariskan secara turun-temurun hingga sekarang Pencak Silat Pusaka Saputra Paku Banten ini di budayakan dengan dibuatnya ekstrakulikuler di masing-masing sekolah sehingga akan menciptakan generasi bangsa yang tentunya memiliki bakat Pencak Silat khususunya Paku Banten untuk diri sendiri terlebih untuk agama dan bangsa.Selain itu ada juga Pencak Silat Bandrong yang diciptakan oleh Ki Agus Jo atau biasa disebut Ki Beji pada tahun 1500 Masehi yakni sebelum berdirinya Kesultanan Banten.Beliau adalah pendekar sekaligus guru besar Bandrong yang tinggal di lereng Gunung Santri.Asal usul nama bandrong yaitu dari nama ikan yang sangat gesit dan dapat melompat tinggi dengan moncongnya yang bergerigi dan tajam ikan ini sangat berbahaya bagi musuhnya,untuk itu nama Bandrong di gunakan oleh sang kiyai sebagai nama Pencak Silat Bandrong dengan harapan setiap jurusan yang dilakukan pesilat akan melumpuhkan musuhnya.Dari kedua pencak silat tersebut bukan hanya untuk bela diri saja,namun juga bisa dijadikan sebagai seni pertunjukan bela diri diiringi lagu sholawat dan suara tabuhan bedug dengan tarian jurus tangan dan kuda-kuda sebagai penopang gerakan tubuh.
TARI TRADISIONAL
Sumber gambar : koleksi pribadi/ Acara Wisuda 2108 SMAS Islam Al-Falah Kresek
Indonesia adalah negara yang kaya akan suku dan budaya,setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing sebagai identitas dan karakter dari wilayahnya.Tari tradisional salah satunya yang menjadi bagian dari keragaman budaya yang tentunya harus di lestarikan oleh masyarakat di daerah itu sendiri.Banten adalah tanah jawara yang kaya akan kultur dan budaya serta memiliki tari tradisional yang terkenal yakni Rampag Bedug.Tari tradisional Ranpag Bedug adalah seni bedug yang menggunakan waditra berupa banyak bedug dan ditabuh secara serempak sehingga menghasilkan alunan suara yang khas dan enak didengar.Awal mula berdirinya tarian ini di Kecamatan Pandeglang namun seni ini menyebar hingga ke Kecamatan Serang.Dahulu Rampag bedug ditampilkan pada saat penyambutan bulan suci Ramadhan dan Hari raya idul fitri,namun karena seni ini mengundang banyak penonton maka seni ini juga bisa menjadi seni yang layak jual dan dipentaskan pada acara pernikahan,ataupun diacara peringatan nasional.Rampag bedug dimulai dengan tabuhan bedug diiringi tarian para pemain laki-laki menabuh bedug dengan berbagai macam jurus pencak silat,serta diiringi dengan lantunan sholawat nabi dan tarian para penari wanita dengan rebana.Selain memiliki nilai Estetika (keindahan) namun rampag bedug juga memiliki nilai religius ,nilai rekreasi/hiburan,serta nilai ekonomis (karya seni layak jual). Tokoh seni Rampag Bedug ialah Haji Ilen,Burhata,Juju dan Rahmat.
SITUS PENINGGALAN BANTEN
Sumber gambar : koleksi pribadi/Siswa IPA 2018 SMAS Islam Al-Falah Kresek
Cagar Budaya adalah bukti bangunan sebagai hasil kegiatan manusia pada masa lalu.Keraton Kiabon adalah salah satu peninggalan dari kerajaan Kesultanan Bantendan menyimpan kejayaan Kerajaan Banten Lama.Keraton Kaibon didirikan pada 1815 untuk tempat tinggal Ratu Aisyah seluas 4 hektar dengan gerbang yang bergaya Jawa dan Bali memiliki ketinggian 2 meter dan bentuk Candi Bentar sebagai motifnya dan memiliki 5 pintu di gerbangnya yang mengartikan sholat 5 waktu yang dilakukan umat muslim.Namun Keraton kaibon hancur pada 1832 oleh pihak belanda yang dipimpin oleh gubernur VOC yakni Jendral Daen Dels. pada saat itu penyerangan dilakukan karena Sultan Syaifudin menolak dengan keras gubernur VOC untuk meneruskan pembangunan Jalan Raya Anyer-Panarukan dengan dipenggalnya kepala utusan VOC yakni Du Puy sehingga Jendal VOC marah besar dan menghancurkan Keraton Kaibon hingga meninggalkan puing-puing yang tersisa sampai saat ini.Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawa_Banten
https://id.wikipedia.org/wiki/Orang_Kanekes
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200708113303-269-522207/mengenal-suku-baduy-dan-wasiat-leluhurnya-untuk-menjaga-alam
https://www.liputan6.com/regional/read/4181656/malu-mengaku-orang-banten-kalau-tak-bisa-bebasan
https://lensapena.id/2019/10/5-senjata-tradisional-dari-banten-ini-melegenda/
https://objekwisatabanten.com/sejarah-kesenian-debus-banten/
https://www.bantenprov.go.id/profil-provinsi/kebudayaan
https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=119
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/kesenian-rampak-bedug-dari-banten/
https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/keraton-kaibon-persembahan-sultan-untuk-sang-bunda
Catatan: Segala sesuatu yang berkaitan dengan artikel ini menjadi tanggung jawab penulis.
Post a Comment