Wednesday, September 23, 2020

Teknis Penulisan dan Tujuan Kajian Pustaka

Pada bab sebelumnya, diinformasikan hasil telaah kajian pustaka dalam sejumlah karya tulis ilmiah, merefleksikan adanya beberapa keganjilan intelektual, dengan modus

1) penggunaan model berpikir imitative, yaitu cara dan teknis penulisan ilmiah yang tidak sesuai dengan lidah hukum pengetahuan, baik dalam dimensi epistemologi maupun dalam dimensi ontologi:

2) menggunakan modus display theory terutama dalam tahapan kajian teori yang dikutip dari berbagai sumber pengetahuan

3) teori tidak digunakan sebagai pisau analisis untuk mengidentifikasi atau menganalisis masalah penelitian 

4) tidak jelasnya struktur berpikir logis (logical frume work), baik dalam latar belakang masalah maupun dalam kajian pustaka

Meluasnya fenomena keganjilan intelektual dalam kajian pustaka menggambarkan proses penulisan karya tulis ilmiah tidak sesuai dengan kriteria keilmiahan yang dilandasi hukum ilmu pengetahuan terutama dalam dimensi ontologi dan aksiologi. Dengan demikian teknis penulisan ilmiah dalam kajian pustaka perlu dipertimbangkan sebagai proses telaah kritis terhadap teori-teori sesuai dengan kriteria keilmiahan. Menurut pandangan John W. Chinneek proses kajian teori-teori yang bersifat kritis dan membandingkannya dengan data sekunder, merupakan syarat kriteria keilmiahan guna merumuskan dasar pemikiran atau Ide dasar (majar Ideas) Merujuk pada pendapat ini, teknis penulisan ilmiah dalam kajian pustaka harus dilakukan sebagai proses kreatif, yaitu kajian kritis berdasarkan teori yang relevan sesuai dengan pendekatan review the state of the arts.

Proses kreatif ini menggunakan teori sebagai pisau analisis guna menguraikan atau mengidentifikasi variabel-variabel penyebab masalah penelitian yang ada hubungannya dengan pertanyaan atau pernyataan penelitian Secara psikologis, teknis penulisan kreatif proses dalam kajian pustaka menggambarkan proses metakognitif sampai terbangunnya konstruksi pengetahuan

Proses ini ditulis secara kritis dan sistematis dengan tujuan untuk

 1) Eksplorasi teori-teori dan data sekunder yang relevan dengan masalah penelitian, guna dijadikan bahan untuk mengidentifikasi variabel-variabel penelitian

2) Perumusan kerangka teori atau kerangka pemikiran yang menggambarkan hubungan antar variabel penelitian

3) Menetapkan kerangka penelitian (research paradigm) 

4) Penetapan metode penelitian

Pengantar Kajian Pustaka 

Proses penulisan pengantar kajian pustaka diawali dengan menginformasikan perlunya kajian kritis terhadap masalah penelitian dan pertanyaan penelitian berdasarkan teori-teori yang relevan Kemudian menjelaskan tujuan kajian pustaka guna menetapkan: (1) variabel-variabel penelitian (2) rumusan kerangka pemikiran (conceptual framework): dan (3) perumusan kerangka penelitian (research paradigm) Pada tahapan ini dilakukan proses inventarisasi teori (scientific exploration) dalam rumpun ilmu yang sama atau rumpun ilmu lain yang relevan dengan masalah penelitian dan pertanyaan penelitian Hasil eksplorasi teori dijadikan sebagai proses view of the state of the art, yaitu proses telaah kritis terhadap masalah riset (the research problem) dan pertanyaan penelitian.

Dalam proses ini, teori-teort djadikan sebagal pisau analisis untuk mengidentifikasi variabel-variabel penelitian. Secara psikologis, proses telaah kritis tersebut merupakan proses kreatif untuk menganalisis variabel-variabel penelitian guna dijadikan pertimbangan untuk merumuskan kerangka pemikiran dan kerangka penelitian

Penetapan Variabel Penelitian

Pada proses ini dilakukan proses kreatif (review of the state of the art) guna mengidentifikasi masalah penelitian secara mendalam sampah terurainya beberapa variabel penyebab terjadinya masalah penelitian yang relevan dengan masalah penelitian atau dengan pertanyaan penelitian Secara teoritis, dikenal beberapa kategori variabel penelitian yang biasa diidentifikasi dalam kajian pustaka, antara lain:

1) Variabel bebas (independen), yaitu variabel yang berpengaruh terhadap variabel terikat.

 2) Variabel terikat (dependen) sebagai variabel yang dipengaruhi variabel bebas.

 3) Variabel moderator,

merupakan variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan variabel Independen dengan dependen. 

4) Variabel Intervening, atau variabel antara yang menghubungkan variabel Independen dengan variabel dependen.

5) Variabel kontrol, merupakan variabel yang dikendalikan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.

Referensi:

Syaefullah, Avip. 2015. Prinsip Dasar Penyusunan dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Jakarta : Grasindo


Post a Comment

avatar
Admin Purwarupalingua Online
Welcome to Purwarupalingua theme
Chat with WhatsApp