Wednesday, September 23, 2020

Teknis dan Skema Penulisan ilmiah dalam Pendahuluan

Penulisan substansi ilmiah dalam pendahuluan merupakan tulisan yang mengungkapkan substansi latar belakang masalah yang bersifat filosofis dalam dimensi epistemologis. Secara diagramatis teknis dan seni penulisan latar belakang masalah yang bersifat epistemologis, dilakukan dengan teknis penulisan yang menginformasikan proses kreatif, dan bersifat convergence. Secara teknis penulisannya dilakukan secara sistematis, bertahap (scaffolding) dan menyeluruh berdasarkan struktur berpikir logis.

Analisis Fenomena

Diawali dengan proses inquiry pada saat mengamati fenomena fenomena yang muncul dalam dinamika sosial, budaya, ekonomi maupun politik. Fenomena ini ditelaah berdasarkan kajian beberapa teori, atau kebijakan yang relevan dengan fenomena. Cara dan seni penulisannya harus merefleksikan telaah kritis berdasarkan teori yang relevan dengan fenomena-fenomena yang muncul dan rumpun ilmunya. Penulisan proses kreatif tersebut dilakukan secara mendalam sampal ditetapkannya sebuah fenomena yang layak untuk dijadikan pokok bahasan penelitian. Setelah ditetapkan fenomena yang relevan, proses telaah kritis lebih fokus dan mendalam sampel teridentifikasi faktor penyebab munculnya fenomena. Secara filosofis, faktor penyebab ini dirumuskan sebagai masalah penelitian (the research problem) untuk dijadikan fokus telaahan lebih lanjut. Secara lengkap, teknis penulisan proses kreatif dalam pendahuluan harus merefleksikan hukum pengetahuan dalam dimensi epistemologi, dengan skema penulisan yaitu i sebagai berikut.

1) Tahapan telaah kritis terhadap fenomena-fenomena yang muncul dalam dinamika masyarakat, sampai ditetapkannya sebuah fenomena yang memenuhi syarat untuk penelitian.

2) Telaah kritis fenomena yang ditetapkan, berdasarkan teori yang relevan sampai teridentifikasi faktor penyebab munculnya fenomena, dan ditetapkan sebagai masalah penelitian.

3) Penetapan tujuan dan kegunaan penelitian yang relevan dengan masalah penelitian

Proses Penetapan Masalah Penelitian

Penetapan masalah penelitian (the research problem) dilakukan melalui proses telaah kritis terhadap fenomena, berdasarkan teori dan data sekunder yang relevan, sampai teridentifikasi faktor penyebab munculnya fenomena.

Secara psikologis, proses tersebut merupakan proses kreatif dalam lingkup proses asimilasi, dan akomodasi sumber pengetahuan atau data sekunder sampai terbangunnya sebuah ide dasar (basic idea) atau proposisi. Ide dasar ini dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan masalah penelitian (the research problem).

Di beberapa perguruan tinggi, masalah penelitian ini diangkat sebagai tema sentral untuk dijadikan fokus kajian teoretis dan telah kritis dalam tahap kajian pustaka. Teknis penulisan tema sentral harus dilengkapi dengan dasar pemikiran yang logis, dan Prospektif sebagai alasan ditetapkannya tema sentral yang relevan untuk dijadikan pokok bahasan karya tulis ilmiah.

Mekanisme dan Teknis penulisan Tema sentral

Pada umumnya, masalah penelitian dipertimbangkan untuk dijadikan sebagai tema sentral. Secara teknis proses penulisan tema sentral dilakukan dengan sistematika seperti sebagai berikut: (1) tetapkan tema sentral untuk dijadikan pokok bahasan; (2) jelaskan dasar pemikiran kenapa dijadikan tema sentral; (3) Jelaskan kegunaannya yang bersifat prospektif, dan perkuat dengan teori yang relevan; (4) untuk kepentingan strategis apa tema sentral dijadikan sebagai pokok bahasan; dan (5) apa hubungannya dengan masalah penelitian atau pertanyaan penelitian.

Tahap Penetapan Pertanyaan Penelitian

Pada tahap penetapan pertanyaan penelitian (research question) dilakukan melalui proses identifikasi terhadap masalah penelitian. Secara teknis proses identifikasi ini dilakukan secara kritis dan rasional (creative process) dengan pendekatan review of the state of the arts berdasarkan teori yang relevan, diperkuat oleh data empiris. Proses kreatif ini dilakukan sampai bisa diidentifikasi beberapa submasalah-submasalah yang diduga sebagai faktor penyebab terjadinya masalah penelitian.

Submasalah-submasalah tersebut, dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk: (1) merumuskan pertanyaan penelitian (the research question) atau pernyataan penelitian (the research statement); dan (2) menetapkan posisi karya tulis ilmiah dalam peta keilmuan tertentu (scientific mapping).

Penetapan Tujuan dan Kegunaan

Penelitian Secara filosofis, penetapan tujuan penelitian merupakan bagian dari hukum pengetahuan dalam dimensi aksiologi, baik untuk pengembangan ilmu maupun untuk dunia praktis dalam dimensi pembangunan. Dengan demikian, teknis merumuskan tujuan dan kegunaan penelitian, harus sesuai dengan pertanyaan penelitian atau pernyataan penelitian. Penetapan tujuan penelitian dan kegunaan penelitian dihubungkan dengan dua kegunaan utama, yaitu: (1) gambaran kontribusi hasil penelitian terhadap perkembangan ilmu pengetahuan; dan (2) dampak positif hasil penelitian terhadap dunia praktis sebagai solusi untuk mengatasi faktor penyebab terjadinya fenomena dan masalah penelitian.

Referensi:

Syaefullah, Avip. 2015. Prinsip Dasar Penyusunan dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Jakarta : Grasindo

 

 

Post a Comment

avatar
Admin Purwarupalingua Online
Welcome to Purwarupalingua theme
Chat with WhatsApp