Teknis dan Skema Penulisan ilmiah dalam Pendahuluan
Penulisan substansi
ilmiah dalam pendahuluan merupakan tulisan yang mengungkapkan substansi latar
belakang masalah yang bersifat filosofis dalam dimensi epistemologis. Secara
diagramatis teknis dan seni penulisan latar belakang masalah yang bersifat
epistemologis, dilakukan dengan teknis penulisan yang menginformasikan proses
kreatif, dan bersifat convergence. Secara teknis penulisannya dilakukan secara
sistematis, bertahap (scaffolding)
dan menyeluruh berdasarkan struktur berpikir logis.
Analisis
Fenomena
Diawali dengan proses
inquiry pada saat mengamati fenomena fenomena yang muncul dalam dinamika
sosial, budaya, ekonomi maupun politik. Fenomena ini ditelaah berdasarkan
kajian beberapa teori, atau kebijakan yang relevan dengan fenomena. Cara dan
seni penulisannya harus merefleksikan telaah kritis berdasarkan teori yang
relevan dengan fenomena-fenomena yang muncul dan rumpun ilmunya. Penulisan
proses kreatif tersebut dilakukan secara mendalam sampal ditetapkannya sebuah
fenomena yang layak untuk dijadikan pokok bahasan penelitian. Setelah
ditetapkan fenomena yang relevan, proses telaah kritis lebih fokus dan mendalam
sampel teridentifikasi faktor penyebab munculnya fenomena. Secara filosofis,
faktor penyebab ini dirumuskan sebagai masalah penelitian (the research
problem) untuk dijadikan fokus telaahan lebih lanjut. Secara lengkap, teknis
penulisan proses kreatif dalam pendahuluan harus merefleksikan hukum
pengetahuan dalam dimensi epistemologi, dengan skema penulisan yaitu i sebagai
berikut.
1) Tahapan telaah
kritis terhadap fenomena-fenomena yang muncul dalam dinamika masyarakat, sampai
ditetapkannya sebuah fenomena yang memenuhi syarat untuk penelitian.
2) Telaah kritis
fenomena yang ditetapkan, berdasarkan teori yang relevan sampai teridentifikasi
faktor penyebab munculnya fenomena, dan ditetapkan sebagai masalah penelitian.
3) Penetapan tujuan dan
kegunaan penelitian yang relevan dengan masalah penelitian
Proses
Penetapan Masalah Penelitian
Penetapan masalah
penelitian (the research problem) dilakukan melalui proses telaah kritis
terhadap fenomena, berdasarkan teori dan data sekunder yang relevan, sampai
teridentifikasi faktor penyebab munculnya fenomena.
Secara psikologis,
proses tersebut merupakan proses kreatif dalam lingkup proses asimilasi, dan
akomodasi sumber pengetahuan atau data sekunder sampai terbangunnya sebuah ide
dasar (basic idea) atau proposisi. Ide dasar ini dijadikan sebagai bahan
pertimbangan untuk menetapkan masalah penelitian (the research problem).
Di beberapa perguruan
tinggi, masalah penelitian ini diangkat sebagai tema sentral untuk dijadikan
fokus kajian teoretis dan telah kritis dalam tahap kajian pustaka. Teknis
penulisan tema sentral harus dilengkapi dengan dasar pemikiran yang logis, dan
Prospektif sebagai alasan ditetapkannya tema sentral yang relevan untuk
dijadikan pokok bahasan karya tulis ilmiah.
Mekanisme
dan Teknis penulisan Tema sentral
Pada umumnya, masalah
penelitian dipertimbangkan untuk dijadikan sebagai tema sentral. Secara teknis
proses penulisan tema sentral dilakukan dengan sistematika seperti sebagai
berikut: (1) tetapkan tema sentral untuk dijadikan pokok bahasan; (2) jelaskan
dasar pemikiran kenapa dijadikan tema sentral; (3) Jelaskan kegunaannya yang
bersifat prospektif, dan perkuat dengan teori yang relevan; (4) untuk
kepentingan strategis apa tema sentral dijadikan sebagai pokok bahasan; dan (5)
apa hubungannya dengan masalah penelitian atau pertanyaan penelitian.
Tahap
Penetapan Pertanyaan Penelitian
Pada tahap penetapan pertanyaan penelitian
(research question) dilakukan melalui proses identifikasi terhadap masalah
penelitian. Secara teknis proses identifikasi ini dilakukan secara kritis dan
rasional (creative process) dengan pendekatan review of the state of the arts
berdasarkan teori yang relevan, diperkuat oleh data empiris. Proses kreatif ini
dilakukan sampai bisa diidentifikasi beberapa submasalah-submasalah yang diduga
sebagai faktor penyebab terjadinya masalah penelitian.
Submasalah-submasalah
tersebut, dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk: (1) merumuskan pertanyaan
penelitian (the research question) atau pernyataan penelitian (the research
statement); dan (2) menetapkan posisi karya tulis ilmiah dalam peta keilmuan
tertentu (scientific mapping).
Penetapan
Tujuan dan Kegunaan
Penelitian Secara
filosofis, penetapan tujuan penelitian merupakan bagian dari hukum pengetahuan
dalam dimensi aksiologi, baik untuk pengembangan ilmu maupun untuk dunia
praktis dalam dimensi pembangunan. Dengan demikian, teknis merumuskan tujuan
dan kegunaan penelitian, harus sesuai dengan pertanyaan penelitian atau
pernyataan penelitian. Penetapan tujuan penelitian dan kegunaan penelitian
dihubungkan dengan dua kegunaan utama, yaitu: (1) gambaran kontribusi hasil
penelitian terhadap perkembangan ilmu pengetahuan; dan (2) dampak positif hasil
penelitian terhadap dunia praktis sebagai solusi untuk mengatasi faktor
penyebab terjadinya fenomena dan masalah penelitian.
Referensi:
Syaefullah, Avip. 2015.
Prinsip Dasar Penyusunan dan Penulisan
Karya Tulis Ilmiah. Jakarta : Grasindo
Post a Comment