Wednesday, September 30, 2020

Teknik Presentasi

Pendahuluan

Presentasi merupakan sebuah pernyataan yang hana dipenuhi oleh mahasiswa yang telah mengerjakan skripsi, tesis, atau disertasi. Presentasi dilakukin oleh peneliti untuk mempublikasikan karya ilmiahnya Presentasi juga diperlukan oleh siapa saja yang secara langsung ingin menyampaikan idenya kepada orang lain. Cukup banyak ide-ide cemerlang dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak, namun gagal dipahami oleh orang lain akibat seseorang tidak dapat melakukan presentasi dengan baik.

Teknik presentasi adalah cara seseorang menyajikan penjelasan terhadap data, uraian proses, maupun pembelajaran, baik disajikan di muka audience dengan bantuan alat peraga maupun dalam bentuk cetakan yang dibagikan kepada semua penerima informasi. Teknik presentasi adalah salah satu elemen dalam komunikasi visual khususnya di bidang multimedia. Pada awalnya, teknik presentasi ditafsirkan dengan beberapa macam penafsiran. Misalnya pada penerapan di bidang desain produk, teknik presentasi ditafsirkan sebagai cara menampilkan barang-barang produk yang ingin dipamerkan ke hadapan audience (penerima informasi).

Presentasi dalam bidang karya ilmiah, misalnya disampaikan dengan cara mendemonstrasikan hasil karya tersebut sehingga dipahami oleh audience. Presentasi seni tari oleh siswa di kelas dilakukan dengan memperagakan tariannya kepada siswa dan guru di kelas. Masih banyak lagi contoh-contoh presentasi yang dilakukan dengan teknik dan tujuan tertentu.

Orang sering beranggapan bahwa presentasi identik dengan Power Point. PowerPoint adalah salah satu software buatan Microsoft yang dibuat untuk keperluan presentasi. Mesin yang digunakan adalah komputer dan proyektor. Sebenarnya presentasi tidak harus dilakukan dengan bantuan komputer. Memang benar, komputer membuat proses presentasi menjadi lebih interaktif dan mudah. Namun komputer bukanlah satu-satunya penentu keberhasilan sebuah presentasi.

Di masa yang lalu, seorang presenter melakukan presentasi Menggunakan berbagai media yang tersedia di masa itu, seperti: OHP (Oer Head Projector), cetakan pada kertas, TV, tape recorder, dan media lainnya. Proses presentasi dapat berjalan dengan baik walaupun tidak melibatkan komputer. Berarti ada hal-hal lain yang mempengaruhi keberhasilan sebuah presentasi.

Unsur Unsur Presentasi

Ada empat buah unsur yang terlibat dalam kegiatan presentasi.

Keempat-empatnya harus saling menunjang agar presentasi yang dilakukan sukses. Keempat unsur tersebut yaitu:

a. Presenter

b. Materi presentasi

c. Media dan sarana presentasi 

d.Audience

1. Presenter

Unsur pertama yang sangat menentukan sebuah presentasi adalah presenter. Presenter adalah orang yang melakukan presentasi di depan audience. Presenter layaknya seorang pengemudi mobil mewah di sebuah jalan raya penuh kendaraan. Secanggih apa pun kendaraan yang dikemudikan tetap saja menuntut keahlian pengemudi dalam mengendarai kendaraannya.

Beberapa persoalan yang seringkali dihadapi oleh presenter antara lain: 

1. Takut atau malu berbicara di depan orang banyak. Sehingga muncul demam panggung. 

2. Terlalu formal dan kaku.

3. Terlalu banyak melakukan gerakan yang tidak perlu. 

4. Kurang persiapan atau tidak menguasai materi dan tidak memahami pengoperasiaan media presentasi.

Meskipun seseorang sangat menguasai permasalahan yang akan dipresentasikan, dia tetap harus belajar bagaimana menyampaikan sesuatu dengan haik. Fakta menunjukkan, ternyata tidak semua orang mampu menjelaskan sesuatu dengan baik. Sehingga penjelasannya sukar dipahami oleh orang lain. Apalagi jika harus menjelaskan sesuatu kepada orang yang bidang keahliannya tidak sama dengan dirinya.

Di Amerika sering dilakukan survey yang menyatakan bahwa ketakutan nomor satu dari kebanyakan orang Amerika (dan ternyata juga kebanyakan orang di seluruh dunia) adalah ketika dia diminta untuk menjelaskan sesuatu di muka orang banyak (public speaking).

Data yang efektif untuk mengurangi (bahkan menghapus) ketakutan tersebut ialah dengan mempelajari bagaimana menyusun presentasi dengan baik. Kemudian banyak berlatih melakukan presentasi. Kita muai belajar melakukan presentasi di depan cermin. Dengan melihat bayangan diri di cermin maka kita bisa menilai langsung sampai sejauh mana presentasi yang sedang dilakukan

Selanjutnya, kita bisa meminta teman saudara, atau orang lain untuk menghadiri proses latihan presentasi yang sedang dilakukan. Kita bisa meminta saran atau pendapat orang lain tentang presentasi yang dang dilakukan. Penilaian orang lain tentang kualitas presentasi Kita sangat berharga untuk didengarkan Ada anggapan bahwa kemampuan berbicara adalah bakat yang tidak dapat dipelajari. Sehingga kita tidak dapat menjadi presenter yang baik jika tidak berbakat. Fakta menunjukkan bahwa presenter bukan semata-mata mengandalkan bakat kemampuan berbicara di depan umum. Presenter yang baik sebenarnya giat berlatih. Mantan Presiden RI yang pertama, Ir. Soekarno, ternyata sangat giat berlatih untuk menjadi seorang presenter dan orator yang ulung. 

Seorang presenter yang handal tidak menceritakan semua yang diketahuinya. Tapi cukup menyampaikan apa-apa yang dianggap penting guna mencapai tujuannya. Sebab tidak semua audience benar-benar tertarik pada materi yang sedang disampaikan. Terlalu banyak berbicara dapat menjadi bumerang bagi presenter. 

Pada saat melakukan presentasi, kita harus pandai-pandai melihat suasana. Walaupun presentasi yang sedang dilakukan berkaitan dengan karya ilmiah, tidak berarti gaya presentasinya harus formal, datar, dan kaku. Bahasa tulisan berbeda dengan bahasa presentasi. Secara umum, bahasa presentasi meliputi:

1.  Bahasa lisan 

2. Bahasa tubuh

3.  Mimik atau raut wajah

Pendengar akan lebih mudah menerima dan memahami pembicaraan jika presentasi bersifat konvensional, menggunakan intonasi yang tepat sekali-sekali diselingi kisah-kisah yang relevan. Usahakan tidak berbicara terlalu cepat atau terlalu keras, karena dapat membuat audience tidak dapat memahami pembicaraan kita. Sebaliknya berbicara terlalu lambat atau pelan juga akan membuat audience mengantuk atau malas mendengarkan.

Hindari juga melakukan gerakan yang tidak perlu, seperti terlalu banyak berjalan, tangan sering memainkan pulpen, garuk-garuk kepala, posisi tubuh menghalangi presentasi, bersandar pada tembok, mengantuk, ekspresi wajah yang menunjukkan kebosanan, marah. Pada saat melakukan presentasi, tidak hanya kata-kata, dan materi presentasi yang menjadi fokus audience, gerakan presenter pun akan menjadi perhatian audience. Jika presenter melakukan gerakan yang tidak sesuai maka akan menimbulkan reaksi negatif dari audience.

Posisi tubuh saat melakukan presentasi juga perlu mendapat perhatian, Jangan sampai menghalangi materi presentasi. Saat ini semakin banyak presenter yang menggunakan komputer dan proyektor. Sehingga perlu diperhatikan bagaimana caranya menempatkan posisi tubuh supaya tidak menghalagi sinar proyektor. Audience akan sangat terganggu jika seorang presenter terlalu sering disorot sinar proyektor. Sehingga presentasi muncul di baju presenter bukannya di layar.

Seorang presenter yang baik tidak hanya dituntut untuk menguasai materi presentasi, namun dia juga harus menguasai penggunaan media presentasi dengan baik. Jangan sampai media yang digunakan menyebabkan presentasi gagal total. Saat sedang melakukan presentasi, seorang presenter adalah bintang. Jadi berlakulah seperti seorang bintang namun dengan cara yang wajar.

Selain cara berbicara dan sikap tubuh, cara berpakaian juga dapat mempengaruhi presentasi. Sesuaikan pakaian dengan tema dan aksi presentasi. Hindari menggunakan pakaian yang berlebih-lebihan, mengundang kontroversi, atau tidak sesuai dengan tema presentasi. Bagaimana pendapat Anda jika saat ini Anda diminta melakukan presentasi produk dari perusahaan A, namun baju yang digunakan adalah baju bergambar logo perusahaan B (yang merupakan pesaing A)?

Kadangkala rasa takut atau cemas tidak bisa dihindari, khususnya pada mahasiswa yang sedang menghadapi presentasi skripsi, tesis, atau disertasi. Hal ini wajar saja, karena seringkali presentasi yang dianggap gagal oleh tim penguji menyebabkan mahasiswa tersebut harus mengulangi kembali sidang tugas akhirnya.

Berikut ini beberapa tips yang dapat digunakan untuk mengatasi rasa cemas atau ketakutan saat menghadapi presentasi tugas akhir:

1. Kuasai materi presentasi dengan baik. Berlatihlah mengemukakan gagasan secara sistematis. singkat, dan jelas. Pepatah mengatakan: ala bisa karena biasa.

 2. Beristirahatlah dengan cukup sehari sebelum melakukan presentasi. Kita harus dalam kondisi fit saat melakukan presentasi. Makan dan minum dengan porsi yang wajar sebelum melakukan presentasi. Terlalu banyak makan dan minum dapat membuat ngantuk dan malas berpikir. Terlalu sedikit makan dan minum bisa membuat tubuh lemas dan sukar berpikir

3. Siapkan media presentasi sebelum melakukan presentasi. Jangan sampai saat presentasi di mulai ternyata medianya belum siap (misal: komputer belum diinstal, proyektor belum ada, kabel kurang). 

4. Usahakan untuk rileks saat menghadapi presentasi. Ada kalanya pijat refleksi dapat membuat kita lebih rileks. Cobalah tekan perlahan selama beberapa menit bagian tangan di antara jempol dan telunjuk. Minum seperlunya juga dapat membuat tubuh nyaman.

5. Pengaturan napas sangat penting karena dapat mempengaruhi kondisi fisik kita. Belajarlah mengatur napas dengan baik. Perhatikan juga pakaian yang dikenakan. Jangan sampai pakaian membuat kita sulit bernapas, kepanasan, lelah, atau tidak nyaman.

2.  Materi Presentasi

Unsur yang kedua yaitu materi yang disampaikan selama presentasi. Materi yang akan dipresentasikan sebenarnya merupakan bobot yang cukup menentukan. Ada beberapa kemungkinan yang terjadi setelah presenter menyajikan presentasi di depan audience.

1. Audience menerima isi presentasi 

2. Audience menolak isi presentasi

3. Audience bersikap netral atau sama sekali tidak peduli

Biasanya presentasi sidang skripsi, tesis, dan disertasi akan diwarnai dengan tanya-jawab. Jika materi yang disajikan tidak jelas, tidak sistematis, maka besar kemungkinan akan sangat banyak pertanyaan ditujukan kepada presenter. Sebagian besar akan bersifat memojokkan. Kondisi ini tentulah harus dihindari. Oleh sebab itu sangat dianjurkan untuk menyajikan materi secara baik.

Berikut ini beberapa tips yang dapat digunakan dalam menyusun presentasi.

a. Tentukan dan atau tema presentasi 

Jika kita sudah melakukan penelitian atau membuat karya ilmiah maka tema presentasi akan sama dengan tema penelitian kita. Sebuah presentasi hanya boleh mengangkat sebuah tema (tema tunggal).

b. Membuat alur presentasi

Sebaiknya buatlah draft presentasi yang berisi alur presentasi. Secara umum alur presentasi mencakup 

1. Pembukaan:

     a. Perkenalan diri

     b. Menyapa audience

     c. Overview topik yang akan di presentasi

2. Isi presentasi: 

    a. Sistematika

    b. Bahasa dan gaya

    c. Panjang tulisan

3. Penutup:

    a. Kesimpulan

    b. Saran dan motivasi 

    c. Ucapan terima kasih

c. Sebaiknya slide presentasi berbeda dengan yang ada di buku atau handout yang dibagikan kepada audience. Jika isi dan bentuknya sama maka akan menyebabkan audience tidak memperhatikan presentasi. Boleh jadi akhirnya audience pergi meninggalkan presenter, Jika perlu, bagikan handout setelah presentasi selesai.

d. Menentukan jumlah slide presentasi Jumlah slide berkaitan dengan durasi waktu presentasi. Pada presentasi tesis, rata-rata seorang mahasiswa diberi waktu sekitar 10 menit untuk melakukan presentasi dan sisanya selama 35 menit dilanjutkan dengan tanya jawab atau diskusi. Kita harus memperkirakan berapa banyak jumlah slide yang akan ditampilkan untuk durasi waktu tersebut.

e. Siapkan slide cadangan

Sebaiknya kita sudah menyediakan beberapa slide yang hanya akan ditampilkan untuk mendukung argumentasi atau menjawab pertanyaan audience. Jumlah slide cadangan bergantung pada kebutuhan.

Setelah menentukan alur presentasi dan jumlah slide yang sesuai maka tahap berikutnya adalah menuangkan ide dalam bentuk slide presentasi. Satu hal yang perlu diingat yaitu slide presentasi hanyalah sekedar alat bantu visual. Tuliskan ide dan gagasan Anda pada slide seperlunya saja. Jangan samakan slide dengan buku teks, Materi presentasi yang baik perlu ditunjang oleh layout/design yang baik. Sebuah presentasi yang baik tidak harus dibuat oleh seorang seniman. Setiap orang bisa membuat slide presentasi yang baik, asalkan memperhatikan beberapa kaidah berikut ini:

1.  Penggunaan huruf 

Gunakan huruf-huruf (font) sederhana, berukuran besar agar mudah dibaca

a. Pilih font tanpa sherife (tanpa kaki). Misalkan menggunakan font Arial, Verdana, dan sejenisnya.   

b. Gunakan maksimal 2 jenis font pada setiap slide.

c. Judul suatu materi pada setiap slide harus jelas. Gunakan huruf lebih besar untuk judul slide.

d. Tampilkan isi presentasi menggunakan kalimat pendek. Misalnya, 6 kata perbaris dan 6 baris perslide

e. Gunakan kalimat aktif.

f. Batasi jumlah baris dalam setiap slide.

2.  Layout dan desain

a. Pilih kombinasi warna background yang kontras dengan warna font. 

b. Gunakan tidak lebih dari 3 hingga 4 warna pada sebuah slide.

c. Hindari kombinasi warna merah-hijau, coklat-hijau, biru. ungu, biru-hitam 

d.Jangan takut jika slide terlihat kosong atau tidak ada grafik. Gunakan grafik dan diagram untuk memperjelas teks. 

e. Gunakan animasi seperlunya dan hindari penggunaan animasi dan sound effect yang glamor.

f. Jaga tampilan slide sesederhana mungkin namun elegan, ehingga perhatian audience tidak terpaku pada desain slide. 

g. Gunakan layout seragam atau konsisten dari awal hingga akhir.

3. Media dan sarana Presentasi

Unsur yang ketiga adalah sarana yang digunakan untuk menyampaikan presentasi. Sudah pernah disinggung sebelumnya bahwa media presentasi cukup banyak. Presentasi dapat berupa bentuk cetakan kertas, transparan untuk OHP, presentasi on screen, video projector, slide 35 mm, handout dan sebagainya. Namun fokus pembahasan kita adalah komputer dan proyektor. Sehingga kita perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini: 

a. slide show disusun berdasarkan materi yang ingin disampaikan.

b. Pencahayaan 

Pada ruangan tertutup biasanya presentasi dilakukan dalam keadaan gelap (lampu padam). Sebaliknya dalam ruang terbuka biasanya cahaya luar atau cahaya matahari mempengaruhi cahaya dari proyektor. Pastikan slide cukup kontras dengan kondisi pencahayaan ruangan. 

c. Peralatan untuk menampilkan slide show, meliputi proyektor, layar, sound system (apabila ruang presentasi cukup besar). komputer. Jika ruangan cukup besar atau komputer jauh dari jangkauan presenter sebaiknya siapkan remote control untuk mengatur tampilan slide. 

d. Gunakan software presentasi yang tepat

Saat ini kebanyakan presenter akan menggunakan komputer dan software PowerPoint. Tapi sebenarnya tersedia software alternatif yang lain. Di lingkungan open source terdapat banyak sekali paket presentasi yang dapat digunakan untuk menggantikan PowerPoint, misalnya LyX/LATEX dengan Acrobat Reader, MagicPoint, StarOffice/OpenOffice.org Impress, Kpresenter, dan lain-lain.

e. Perhatikan daya listrik yang tersedia. 

Presentasi dapat melibatkan proyektor besar dan sound system berdaya tinggi. Pastikan tersedia daya listrik yang cukup untuk menunjang presentasi kita.

4. Audience 

Unsur yang keempat adalah audience sebagai penerima informasi, Jika ketiga unsur di atas telah disiapkan dengan baik, namun ternyata tidak dihadiri oleh audience yang tepat, maka rangkaian acara presentasi tidak akan sukses. Jika kita harus melakukan presentasi, sebaiknya kita:

1. Mencari informasi tentang latar belakang calon audience yang meliputi:

    a. Perkiraan jumlah audience

    b. Kisaran umur dan jenis kelamin

    c. Tingkat pendidikan Pekerjaan dan profesi

    d. Latar belakang kultural

Jika kita mengetahui latar belakang audience yang akan hadir (walaupun hanya berupa gambaran kasar), maka harapan untuk dapat mengenali karakter audience dan melakukan presentasi dengan baik akan lebih besar.

e. Buat suasana yang santai dan rileks misalnya dengan humor yang relevan.

f. Ambil perhatian audience dengan bahasa tubuh atau peristiwa yang dramatik,

g. Gunakan kata ganti personal" (misalnya kita) saat memberikan presentasi

h. Lakukan kontak mata dengan audience dan menggunakan suara yang ramah atau akrab

i. Beri penekanan pada beberapa kata sebagai variasi.

j. Dengarkan pertanyaan dari audience secara seksama. 

k. Kumpulkan beberapa pertanyaan agar kita bisa lebih fokus dalam menjawab pertanyaan

Kadangkala cukup sulit untuk menentukan karakter audience. Namun, pada presentasi skripsi tesis, atau disertasi biasanya kita akan lebih mudah menebak karakter audience.

Berikut ini sebuah rumusan yang banyak digunakan untuk memengaruhi audience saat melakukan presentasi, khususnya presentasi skripsi, tesis, dan disertasi. Rumusan tersebut adalah POWER, yang merupakan singkatan:

a. PUNCH

1. Membuka dengan penutup Kisah pribadi

2. Anekdot/ilustrasi

3. Kutipan/cerita

4. Humor

5. Pentingnya 8 detik pertama

b. ONE

1. Tema tunggal

c. WINDOW

1. Contoh spesifik untuk bukti

2. Span atensi hanya 18 menit

c. EAR

1.Gaya konversasional

d. RETENTION

1. Pembukaan yang kuat

2.Tema tunggal

3.Contoh yang baik

4. Gaya konversasional 

5.Penutup yang kuat

Referensi:

Kisworo, Marsudi dan Sofiana, Iwan. Menulis Karya Ilmiah. Bandung : Penerbit Informatika

Post a Comment

avatar
Admin Purwarupalingua Online
Welcome to Purwarupalingua theme
Chat with WhatsApp