Monday, August 10, 2020

Komponen Penyajian Karya Ilmiah

 Komponen Penyajian Karya Ilmiah

Sebagai karya yang memiliki kekhasan sifat ilmiah, penulisan karya ilmiah harus memperhatikan beberapa komponen dalam penyajiannya. Menurut Mujianto (2005), komponen penulisan karya ilmiah meliputi beberapa hal. Pembahasan masing-masing komponen akan diuraikan sebagai berikut.

a. Penemuan Masalah

Penemuan masalah merupakan langkah awal merealisasikan gagagsan dalam penulisan karya ilmiah. Hal yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi  secara tepat, akurat ide yang menjadi prioritas dalam penulisan. Permasalahan yang perlu diajukan dalam identifikasi masalah meliputi:

1) apa yang diketahui tentang sesuatu? (what do i know?)

2) keunikan apa yang menarik untuk diteliti? ( what am i interested in?) 

Pertanyaan-pertanyaan itu memandu pada substansi permasalahan, bukan sekadar pada kumpulan gagasan atau ide tetapi pada konsep nyata. Perlu diperhatikan bahwa permasalahan muncul karena terdapat kesenjangan antara sesuatu yang seharusnya ada (idealitas) dengan sesuatu yang terjadi  dalam realitas ( das sein dan das sollen).

Implementasi substansi dalam penemuan masalah terdapat pada latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, asumsi dan hipotesis. Dalam latar belakang dikemukakan adanya jawaban mengapa penulisan dilakukan, bagaimana relevansi penulisan dengan subjek permasalahan, adakah penulisan lain sebelumnya, adakah informasi yang relevan dengan permasalahan yang dimunculkan.

Permasalahan yang tercakup dalam ruang lingkup dijawab secara umum pada tujuan penulisan. Tujuan penulisan diperlukan untuk menjawab permasalahan melalui hasil yang jelas. Aspek tujuan penulisan sebagai acuan untuk menjawab ruang lingkup permasalahan. Untuk memenuhi kriteria itu, perlu diperhatikan bahwa tujuan yang ditulis harus realistik dan terukur. 

Permasalah yang diungkapkan akan dipaparkan berdasarkan landasan berfikir tertentu dan jawaban sementara terhadap permasalahan. Berdasarkan konsep dalam penulisan karya ilmiah, asumsi merupakan landasan berfikir. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang harus diuji secara empirik. Berkaitan dengan ragam tulisan yang memiliki karakter yang berbeda, tidak semua penulisan memerlukan asumsi dan hipotesis. 

b. Studi Pustaka 

Menurut Mujianto (2005: 3) studi pustaka bertumpu pada; (1) acuan paradigma; (2) acuan informasi; dan (3) acuan metodologi. Acuan paradigma merupakan informasi yang disusun berdasarkan berbagai proposisi teoritik, evidensi dan uraian konseptual. Acuan paradigma ini secara implementatif disusun menjadi acuan teori yang memberikan dukungan terhadap topik yang diangkat dalam penulisan. Acuan paradigma bersifat teoritis yang menjadi filosofi dalam penulisa. Acuan informasi merupakan informasi yang diutamakan terhadap berbagai hasil penelitian serupa yang pernah dilakukan sebelumnya. Informasi ini diperlukan untuk menghindari duplikasi atau replikasi penulisan sehingga penulisan memiliki nilai tambah terhadap keilmuan yang ada. Acuan metodologi berfungsi untuk menentukan metode yang tepat untuk mengungkapkan suatu topik.

c. Metodologi

Komponen penulisan karya ilmiah untuk mengkaji permasalahan diperlukan metodologi. Metodologi penulisan pada karya ilmiah ditelaah pada (1) pendekatan, (2) metode, dan (3) data. Pendekatan yang dimanfaatkan merupakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah merupakan pemahaman terhadap gejala melalaui metodologi ilmiah yang mengutamakan proses logika. Proses logika ini merupakan perpaduan pendekatan deduktif dan induktif. Pendekatan merupakan cara pandang penulis menggunakan teori. 

Pendekatan sebagai payung pada aspek metode yang dipakai penulis. Penggunaan metode dalam metodologi penulisan bergantung pada jenis karya ilmiah yang akan ditulis. Jika menginginkan menulis hasil penelitian, maka metode yang digunakan tentu sesuai dengan jenis peneltian yang dilakukan. Misalnya, jika mengangkat fenomena sastra, maka dapat menggunakan metode biografis, intuitif dan dialektik. Jika mengangkat fenomena pengajaran, maka dapat menggunakan metode deskriptif, eksperimen, pengembangan dan metode yang tepat yang berkaitan dengan jenis penelitian yang dipilih. Data merupakan substansi variabel yang berhasil diperoleh dalam suatu proses penulisan melalui teknik pengumpulan tertentu. Berdasarkan sifatnya, data berupa data lunak dan data keras. Data bisa berupa angka-angka, data verbal dan data nonverbal. Berkaitan dengan macam data, instrumen pengumpulan data bisa berupa, (1) human instrument, dan (2) technical instrument. 

d. Penggunaan Bahasa

Berkaitan dengan pemaparan ide melalui metodologi tertentu, komponen penggunaan bahasa menjadi kajian penulisan karya ilmiah. Substansi penggunaan bahasa harus mampu membangun wacana ilmiah yang konseptual dan informatif. Terbangunnya wacana yang konseptual dan informatif memosisikan bahasa ilmiah berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan informasi dengan menggunakan bahasa yang jelas dan bebas dari makna ambiguitas. 

Penggunaan bahasa dalam penulisan karya ilmiah dapat diperhatikan atas dasar (1) ragam, (2) retorika, dan (3) fungsi. Ragam bahasa ilmiah memiliki ciri-ciri cendekia, lugas, jelas, formal, objektif, konsisten dan berangkat dari gagasa. Dalam kaitannya dengan ragam bahasa perlu memperhatikan; (1) diksi, (2) penyusunan kalimat efektif, dan (3) paragraf yang kohesif dan koheren. Pemahaman terhadap retorika dimaksudkan untuk menggunakan retorika keilmuan. Mujianto (2005:5) menyatakan bahwa retorika keilmuan adalah menggunakan kata-kata yang netral dari nilai sastra, lugas, tidak emosional, dan objektif. Berangkai dengan ragam dan retorika, fungsi bahasa dalam penulisan karya ilmiah didasarkan pada kajian makna. Bahasa ditinjau dari kajian makna memiliki fungsi (1) ideasional merupakan pengungkap makna, (2) interpersonal adalah pembentuk hubungan sosial, dan (3) tekstual berperan membentuk teks.

e. Teknik/ Sistematika Penulisan 

Sistematika penulisan merupakan upaya pengorganisasian materi tulisan. Sistematika penulisan dimaksudkan untuk memaparkan gagasan secara komprehensif dan sistematis. Pengorganisasian materi itu juga didukung oleh format penulisan. Format penulisan merupakan upaya penampilan teks agar memenuhi standar genre yang dikehendaki. Format memberikan kesan penampilan yang sugestif dan meminimalkan beban kognitif melalui kesan visual yang artistik. Format diupayakan kreatif tetapi tetap memenuhi karakterisitik tulisan. Dalam teknik penulisan juga memperhatikan ejaan dalam penulisan karya ilmiah. Kaidah ejaan merupakan tata cara penulisan yang mengimplementasikan sistem pengelolaan bahasa untuk menjadi bahasa yang baku. 

Referensi:

Nugraheni, Aninditya Sri. 2017. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Berbasis Pembelajaran Aktif. Jakarta : Kencana. 



Post a Comment

avatar
Admin Purwarupalingua Online
Welcome to Purwarupalingua theme
Chat with WhatsApp