Saturday, May 30, 2020

Silaba, Deret Konsonan, Gugus Konsonan dan Deret Vokal


A. PENGERTIAN SILABA
Silaba atau suku kata adalah satuan ritmis terkecil dalam suatu arus ujaran atau runtunan bunyi ujaran (Chaer,2003:123) satu silabel biasanya meliputi satu vokoid dan satu kontoid atau lebih. Kontoid yang posisinya mengawali silabe disebut onset sedangkan kontoid yang mengakhiri silabe disebut koda.

B. DERET KONSONAN
Deret konsonan adalah gabungan dua konsonan yang terdapat pada suku kata yang berbeda meskipun berdampingan seperti pendapat Pulgram, (1970:79) mengatakan bahwa gabungan dua konsonan atau lebih yang terjadi pada suku kata yang berbeda meskipun berdampingan disebut deret. Pendapat ini juga dikemukakan oleh Alwi, dkk., (1998:79) mengatakan bahwa deret adalah gabungan dua konsonan atau lebih yang terjadi pada suku kata yang berbeda meskipun berdampingan. Lauder, (1996: 148) juga menyatakan deret konsonan adalah konsonan-konsonan yang berada dalam suku kata yang berbeda. Contoh deret konsonan di tengah dalam bahasa Pesisir Sibolga (BPS): /-mb-/ pada [rambuɁ] ‘rambut’ /-ŋk-/ pada [baŋka?] ‘jangan’ /-nt-/ pada [hantam] ‘angkat’ /-kk-/ pada [dakke?] ‘dekat’.

C. GUGUS KONSONAN
Gugus konsonan adalah deretan dua konsonan atau lebih yang tergolong ke dalam satu suku kata yang sama ketika dilafalkan baik pada posisi awal, tengah, dan akhir kata. Lauder, (1996:150) mengatakan bahwa gugus konsonan adalah dua atau tiga konsonan berdampingan yang terdapat dalam satu suku kata. Pulgram (1970) dalam Hasibuan (1996:55) mengusulkan bahwa gugus konsonan (cluster) untuk pengertian kombinasi fonem konsonan yang terdapat pada sukuyang sama. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa gugus konsonan merupakan gabungan dua atau tiga konsonan yang berjejer dalam satu suku kata yang letaknya bisa di awal dan di akhir suku kata.

D. DERET VOKAL
Deret vokal adalah vokal-vokal yang berderet dalam dua suku kata yang berbeda. Deretan vokal biasanya merupakan dua vokal yang masing-masing mempunyai satu hembusan napas dan karena itu masing-masing termasuk dalam suku kata yang berbeda. Dengan kata lain deret vokal adalah dua atau lebih vokal yang berjajaran yang terdapat pada suku kata yang berbeda ketika dilafalkan. Ada beberapa defenisi deret vokal yang dikutip dari beberapa pendapat linguis di bawah ini: Aminoedin dkk.(1984:140) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan deret vokal ialah dua atau lebih vokal yang berjajaran, tetapi masing-masing merupakan puncak kenyaringan ucapan. Hal ini berarti bahwa masing-masing merupakan suku yang berlainan. Alwi dkk.(1998:52) juga mengatakan deret vokal adalah hembusan nafas yang sama atau hampir sama, kedua vokal itu termasuk dalam suku kata yang berbeda. Contoh: deret /ai/, dan /ao/ pada kata kain (kain) dan maon (rasakan) adalah deret vokal karena masing-masing terdiri atas dua suku kata yaitu: ka-in dan ma-on.

Referensi:
Alwi, Hasan. Soedjono, D.; Hans, L, dan Anton, M.M, 1998, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. (edisi ketiga), Jakarta: Balai Pustaka
Aminoedin, dkk. 1984. Fonologi Bahasa Indonesia: Sebuah Studi Deskriptif. Jakarta: Pusat Pembangunan dan Pengembangan Bahasa.
Chaer, Abdul. 2007. Pengantar Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta
Hasibuan, Namsyah. Hot. 1996. Fonotaktik dalam Suku Kata Bahasa Indonesia. Program Pendidikan Pascasarjana. Universitas Indonesia. Jakarta.
Lauder, Multamia R.M.T. 1996. “Khazanah Fonem Bahasa Indonesia: Menilik Frekuensi dan Fonotaktiknya”. Bahasa Nasional Kita dari Sumpah Pemuda ke Pesta Emas Kemerdekaan. Bandung: ITB.
Pulgram, E. 1970. Syllable, Words, Nexus, Cursus. The Netherlands: Mouton & Co

Post a Comment

avatar
Admin Purwarupalingua Online
Welcome to Purwarupalingua theme
Chat with WhatsApp