Metode Penelitian Bahasa
1. PENGERTIAN
METODOLOGI, METODE, TEKNIK DAN PROSEDUR
Ilmu yang mempelajari tentang metode disebut
metodologi Kata metode berasal
dari. kata Yunani methodos. Kata methodos merupakan gabungan dari kata depan
meta yang artinya 'menuju, melalui, mengikuti, sesudah dan kata benda hodos
yang artinya 'jalan, perjalanan, cara, arah. Secara harfiah, metode berarti cara atau jalan. Metode menyangkut
masalah cara kerja, yaitu cara kerja untuk dapat memahami objek ilmu yang
bersangkutan. Pendapat lain mengatakan bahwa metode adalah cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
Metode yang digunakan dalam penelitian bahasa disebut
metode penelitian bahasa. Metode penelitian bahasa adalah cara kerja yang
digunakan untuk memaharni dan menjelaskan fenomena objek ilmu bahasa
atau rnerupakan cara mendekati, mengamati, menganalisis, dan menjelaskan
masalah di dalam objek ilmu bahasa itu.
Di samping metode, dikenal pula istilah teknik dan
prosedur. Dua istilah itu hadir karena sifat rnetode yang abstrak. Maksudnya, metode hanya dapat dikenali lewat teknik-tekniknya dan teknik -teknik dapat
dipahami lewat prosedur-prosedurnya. Teknik itu menyangkut jabaran metode
yang sesuai dengan alat beserta sifat alat yang dipakai, sedangkan prosedur
menyangkut tahapan atau urutan penggunaan teknik.
Dalam penelitian bahasa, prosedur memberikan gambaran
urutan pekerjaan yang ditempuh dalam penelitian, teknik mengatakan alat-alat
yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian, sedangkan metode memandu
peneliti ke arah urutan bagaimana penelitian dilakukan. Jadi,dalam pelaksanaan
penelitian bahasa, orang dapat mengenal metode hanya lewat teknik-tekniknya,
sedangkan teknik-teknik yang bersangkutan selanjutnya dapat dikenali dan
diidentifikasikanhanya lewat alat-alat yang digunakan beserta dengan sifat
alat-alat yang bersangkutan. Dengan kata lain, metode adalah cara yang harus
dilaksanakan; teknik adalah cara melaksanakan metode sehingga sebagai cara,
kejatian teknik ditentukan oleh adanya alat yang dipakai.
2. BAHAN, DATA, DAN OBJEK PENELITIAN
Dalam
penelitian bahasa,ada tiga hal yang sebaiknya dipahami dengan baik oleh
peneliti bahasa. Ketiga hal itu adalah bahan, data, dan objek penelitian.
Bahan Penelitian IImu Bahasa
Bahan
penelitian adalah sesuatu yang dapat dipakai untuk bukti atau keterangan.Bahan
penelitian dapat disamakan dengan objek materia. Bahan penelitian di bidang
bahasa berupa satuan kebahasaan atau satuan kebahasaan yang dipakai atau
diperlukan untuk membahas objek penelitian. Satuan kebahasaan itu dapat berupa:
(a) wacana.
Wacana
merupakan satuan kebahasaaan terlengkap.
Dalam hierarki gramatikal, wacana itu merupakan satuan gramatikai tertinggi
atau terbesar. Wacana dapat berbentuk karangan yang utuh (seperti novel, buku,
dan seri ensiklopedia), paragraf atau alinea, kalimat, atau kata yang membawa
amanat yang lengkap.
(b) paragraf:
Paragraf
adalah bagian karangan yang terdiri atas
,kalimat-kalimat yang berhubung-hubungan secara 'utuh dan padu serta merupakan
satu kesatuan pikiran.
(c) gugus kalimat.
Gugus
kalimat adalah kumpulan kalimat yang saling berkaitan karena ciri-ciri kelas
dan peran.
(d) kalimat.
Kalimat
adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan
pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik
turun dan keras lembut, disela jeda,dan
diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah
terjadinya perpaduan atau asimilasi bunyi atau proses fonologis lainnya. Dalam
wujud tulisan berhuruf Latin, kalimat
dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya
(?), atau tanda seru (!); sementara itu, di dalamnya disertakan pula berbagai
tanda baca seperti kama (,), titik dua (:), tanda pisah (-), dan spasi. Tanda
titik, tanda tanya, dan tanda seru sepadan dengan intonasi akhir, sedangkan
tanda baca lainnya sepadan dengan jeda. Spasi yang mengikuti tanda titik, tanda
tanya, dan tanda seru melambangkan kesenyapan.
(e) klausa.
Klausa
adalah satuan kebahasaan yang berupa kelompok kata yang sekurang-kurangnya
terdiri atas subjek dan predikat dan mempunyai potensi untuk menjadi kalimat.
(f) frasa.
Frasa
adalah gabungan dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi dalam kalimat.
(g) kata.
Kata
adalah satuan kebahasaan terkecil yang dapat berdiri sendiri.
2.1 Bahan Mentah Penelitian: Populasi dan
Sampel
Bahan
penelitian, khusunya di bidang bahasa, terdiri atas dua jenis, yaitu bahan mentah
dan bahan jadi penelitian. Bahan mentah
penelitian merujuk pada "calon data", sedangkan bahan jadi merujuk
pada "data" penelitian.
Bahan
mentah penelitian berupa "sampel lingual", sedangkan bahan jadinya
berupa "data lingual". Bahan mentah atau "calon data"
adalah segenap atau keseluruhan tuturan
yang karena dipandang representatif, cukup mewakili, dan mengandung kelimpahan
data, dipilih peneliti. Keseluruhan tuturan yang dimaksud berada pada tataran
dialog atau bahkan konversasi dan dapat disebut sampel. Dalam hal penelitian
bahasa Indonesia, misalnya, sampel lingual itu rupa bahasa yang digunakan oleh
kelompok atau media tertentu seperti mahasiswa atau surat kabar tertentu.
Sampel
lingual mana yang dipilih bergantung pada karakter objek penelitian. Sampel
dipilih dari populasi, tetapi tidak berarti merupakan bentuk mini atau
bonsaiannya populasi. Populasi itu merupakan "calon bahan mentah"
penelitian. Dalam penelitian bahasa, populasi itu adalah jumlah keseluruhan
pemakaian bahasa tertentu yang tldak diketahui batasbatasnya akibat dari
banyaknya orang yang memakai (dari ribuan sampai jutaan), lamanya pemakaian (di
sepanjang hidup penutur-penuturnya), dan luasnya daerah serta lingkungan
pemakaian. Dalam hal penelitian bahasa 1ndonesia: misalnya, populasi lingual
itu berupa pemakaian bahasa Indonesia
oleh seluruh insan Indonesia.
2.2 Data, Objek Penelitian, dan Konteks Data
Data merupakan bahan jadi penelitian.
Dalam analisis, data itulah yang diorakkan. Data itu dijaring dari sampel
penelltian: 5ebagai bahan jadi, data itu dapat diterjemahkan sebagai objek plus
konteks. Data, pada hakikatnya, adalah objek penelitian beserta dengan
konteksnya. Konteks yang dimaksud baik lingual maupun nonlingual dapat
dipandang sebagai realitas lain yang menentukan identitas objek penelitian.
Dalam penelitian bahasa, misalnya, konteks data itu adalah satuan kebahasaan
yang menyekitari objek penelitian.
Dalam· penelitian bahasa, baik data .maupun objek
penelitian, sama-sama berupa satuan kebahasaan. Perbedaannya adalah data
merupakan satuan lingual yang berada pada tataran yang lebih tinggi daripada
objek penelitian Jika objek penelitian diterjemahkan sebagai satuan kebahasaan
yang dikhususkan untuk diteliti, data tentu saja merupakan satuan
kebahasaan yang lebih besar yang ·mengandung objek penelitian itu.
Misalnya, jika
objek penelitian berupa preposisi atau kata depan di dan pada, datanya setidak-tidaknya berupa
kalimat frasa, atau kelompok kata yang mengandung kedua preposisi itu. Jika
objek penelitian berwujud konjungsi dan, atau, dan tetapi,
misalnya yang lain, datanya harus berupa kalimat atau kalimat majemuk yang
berunsur ketiga konjungsi itu.
Data
merupakan tempat beradanya objek penelitian. Oleh karena itu, lewat datalah,
objek penelitian dapat dikenali jati dirinya. Tanpa ada data, objek peneleitian
tidak dapat dikenali identitasnya.
2.3 Objek
Penelitian, Korpus, dan Mentes
Objek penelitian di bidang
bahasa senantiasa berupa satuan kebahasaan. Satuan kebahasaan yang dijadikan
objek penelitian itu memiliki badan dan jiwa. Aspek hadan objek penelitian
berupa fonem-fonem yang dituliskan secara berderet, sedangkan aspek jiwanya
berupa "konteks'. Badan objek penelitian itu disebut korpus, sedangkan
jiwanya disebut mentes. Badan objek penelitian dapat dikenali oleh siapapun,
tetapi jiwa data hanya diketahui secara baik oleh penelitinya. Untuk itu,
menguasai aspek jiwa objek penelitian secara baik harus dimiliki oleh seorang
peneliti bahasa
Post a Comment