Head Word and Phrase
1.1
Properti
dari Kata Inti
Pada setiap frase kata itu dibagi menjadi kata inti (head) dari sebuah frase dan kata lain
yang melekat
ke kata inti yang disebut sebagai dependent(Tallerman,1998:90).
Contoh: very bright [Nsunflowers]
dependent
head
kata inti itu merupakan kata yang paling penting dalam
frase karena;
1. Kata
inti mengandung informasi semantik yang paling krusial penentu makna dari
seluruh frase(Tallerman,1998:90).
Contoh:
very bright [Nsunflowers], yang dibicarakan di sini adalah Sunflowers bukan very bright.
2. Kata
inti adalah kata yang memiliki distribusi pada seluruh frase. Maksudnya adalah
walaupun ditukar atau diganti dependentnya
tetapi distribusinya tetap menjelaskan tentang kata inti (Tallerman,1998:91).
Contoh:
big [Nhouse]
3. Kehadiran
sebuah kata inti merupakan syarat minimal pada sebuah frase dan frase boleh
memiliki beberapa dependent(Tallerman,1998:91).
1.2
Pengaruh
dari kata inti terhadap dependent
1. Pada
semua bahasa kata inti memilih Dependent dalam
kelas kata tertentu. Hanya beberapa kelas kata dependent yang dapat melekat pada kata kata inti.
Contoh:
dalam Bahasa Inggris kata benda bisa dimodifikasi oleh kata sifat seperti kata bright. Tetapi dalam Bahasa Inggris kata
adverb seperti very brightly sunflowers.
tidak bisa menerangkan kata benda tetapi adverb hanya bisa menerangkan kata
sifat dan kata kerja (Tallerman,1998:92).
2. Kata
inti menentukan dependent mereka
untuk mengikuti beberapa sifat-sifat gramatikal yang dimiliki oleh kata inti
(Tallerman,1998:92).
Contoh:
a. Un livre vert (French). a green book.
b. Une pomme verte (French). a green apple.
Pada
contoh (a) kata head ‘livre’ ‘book’ adalah maskulin sehingga
dia harus memakai determiner ‘un’.
Sedangkan head ‘pomme’‘apple’ adalah
femenim sehingga dia harus memakai determiner
‘une’.
3. Dalam
banyak bahasa kata intidari suatu frase menentukan sebuah dependent berdasarkan beberapa kasus gramatikal (Tallerman,1998:92).
Contoh:
kodomo-ga hon-o yo-da.
Dalam
beberapa bahasa subjek dan objek berupa kata benda yang bentuknya berbeda satu
sama lain. Dalam Bahasa Jepang subjek dari frase nomina disebut nominative case dan objek dari frase
nomina disebut accusative case.
1.3
Adjunct
dan Complement
Dependent adalah semua
kata yang ada dalam frase selain kata inti. Secara traditional dependent terbagi atas dua, yaitu adjunct yang bersifat optional dan complement yang bersifat wajib hadir
dalam sebuah frase.Complement dipilih
oleh kata inti dan memiliki hubungan yang dekat dengan kata inti. Pada sisi
lain adjunct memiliki dua posisi
yaitu menjelaskan lokasi atau tempat dan cara sesuatu yang telah dilaksanakan
(Tallerman,1998:93).
Contoh: 1. [sings] in the bath 2. [talks] loudly
Pada contoh (1) adjunct menjelaskan tentang tempat yaitu
in the bath, sedangkan contoh (2)
menjelaskan tentang cara yaitu loudly. Selanjutnya
contoh untuk complement akan
diuraikan sebagai berikut: 3. [wondered]
whether to leave 4. [resorted] to the instruction
Pada contoh (3) dan (4)
bukanlah sebuah transitive karena mereka bukanlah sebuah objek tetapi adalah
sebuah complement. To leave dan to the instruction itu adalah preposisi
frase yang dipilih oleh kata inti. Maksudnya adalah kata kerja restorted memilih complement
preposisinya, dimana kata inti harus diikuti oleh preposisi to (Tallerman,1998:94).
1.4 Kata Kerja dan
Pelengkapnya
Kata kerja adalah kata inti yang memilih beberapa varian
dari tipe complement, dan ahli linguistik mengklasifikasikan kata kerja
berdasarkan complement yang mereka
pilih. Bagian ini adalah mengulang kelas kata kerja dan juga memperkenalkan
kelas kata yang baru. Complement dari
sebuah kata kerja dapat ditemukan pada verb
pharase. Dimana kata kata kerja menjadi kata intinya (Tallerman,1998:96).
Bagian ini akan dijelaskan keseluruhan verb
pharase dan complementnya, yaitu;
1. Kata
kerja intransitive adalah kata kerja yang tidak membutuhkan complement.
walaupun kadang-kadang mereka memiliki adjunct (Tallerman,1998:96).
Contoh: i slept
2. Kata
kerja transitive adalah kata kerja yang membutuhkan sebuah complement.
kadang-kadang kata kerja ini bersifat intrasitive dan transitive
(Tallerman,1998:96). Contohnya: Lee [left
kim] atau Lee [left].
3. Kata
kerja ditransitive adalah kata kerja yang memiliki dua complement, biasanya
berupa frasa nomina dan frase preposisi atau frase nomina keduanya
(Tallerman,1998:96).
Contoh: Kim [vpgave the chips# to leepp]. Kata kerja gave memiliki dua complement. karena
pada tataran ini terdapat dua objek frasa nomina, yaitu objek langsung frase
nomina (the chips) dan objek tak
langsung frasa nomina (to lee).
1.5 Kata inti lainnya dan
pelengkapnya
kata
inti lainnya selain kata kata kerja dapat memilih beberapa tipe complement yang
berbeda. Preposisi, adjective, noun dan complementaizer akan dibahas dalam
bagian ini.
Preposisi secara
notabenenya memiliki struktur komponennya sendiri. Preposisi biasanya selalu
bersifat transitive tetapi terkadang yang lainnya bersifat intransitive. Kata
sifat biasanya selalu memilih complement yang wajib hadir. Seperti kata fond dan devoid. kedua kata tersebut memilih frase preposisi yang complement
intinya berupa presposisi of. Tapi sialnya dalam kehidupan sehari-hari
preposisi of tidak digunakan. Contoh: This
speech is totally devoid, beberapa adjective juga mengambil complement
frase preposisi yang kata intinya berupa preposisi. Seperti perasaan yang tidak
senang/senang. Contoh: sorry for your
friend. Beberapa kata adjective seperti, sorry, happy, angry, glad, delighted, memiilih complemement yang
bersifat optional. Sejauh ini dapat dilihat bahwa kata kerja dan preposisi
selalu memilih complemement yang wajib hadir dan kata sifat sangat jarang
memilih complement yang wajib hadir, begitu juga dengan kata benda yang selalu
memilih complement yang bersifat optional (Tallerman,1998:97-98).
Kelas kata selanjutnya berupa complementizer adalah
sebuah kata yang memperkenalkan sebuah klausa. Klausa itu diperkenalkan oleh
complement yang menjadi inti dari complementizer (Tallerman,1998:98). Contoh: Mel said [cpthat she was
leaving].
1.6
Penentu
dan Kata Benda
Kelas
kata yang diikat dengan sebuah kata disebut dengan determiner seperti kata the, a, some, this, these. Kata-kata ini
disatukan dengan kata benda yang membentuk frase nomina. Pada bab ini saya akan
mengikuti pandangan linguis bahwasanya kata benda adalah inti dari frasa nomina
dan determiner adalah salah satu dependentnya. Banyak linguis berpendapat
bahwasanya determiner itu dikenal sebagai specifier. Specifier itu juga dapat
berupa adjunct yang memiliki posisi yang tetap dalam sebuah frase. Beberapa
linguis lain menganggap bahwa determiner merupakan inti dari frasa nomina.
Tetapi ini lebih dianggap sebagai frasa determiner. Dimana frasa determiner ini
memiliki frasa nomina sebagai complement determiner yang inti. Contoh:[DPthis
[NPbox of dates]]. Jadi apakah determiner atau kata benda yang
menjadi kata inti dari frasa nomina masih kontroversi dalam linguistik modern
(Tallerman,1998:99).
1.7.
Frasa dalam Frasa
Dependent dari sebuah kata inti dikelompokkan dalam
sebuah frasa. Setiap frasa terkecil memiliki kata inti sendiri dan dependent
sendiri (Tallerman,1998:100). Contoh: very
bright sunflowers. Very bright
adalah sebuah dependent dan sunflowers adalah
kata inti (head), tetapi jika kita
lihat pada frasa [apvery
bright], bright yang menjadi kata
intinya (head).
1.8
Dimana
Kata Inti Muncul Dalam Sebuah Frase.
Pada bagian ini akan dijelaskan dua pengelompokkan bahasa
berdasarkan posisi dari hubungan antara kata inti dengan complementnya (Tallerman,1998:100).
a. Head
Initial Languages
Adalah
bahasa yang kata intinya berada di depan dan complement mengikuti setelahnya.
Contoh: [vplikes chips], [ppinto the water].
b. Head
Final Languages
Adalah
bahasa yang kata intinya berada dibelakang seperti dalam Bahasa Jepang, Turki
dan Azerbaijan. Contoh dalam Bahasa Jepang.
Taroo-ga [vp Hanako-ni hana-o ageta]
Taroo-Nom Hanako-Dative Flower-ACC gave
Taro
gave hanako flowers.
1.9
Penanda
Kata Inti dan Dependent
Hubungan
sintaktik antara kata inti dan dependentnya. Tabel dibawah ini mengilustrasikan
4 hubungan sintaktik antara sebuah kata inti dan dependent (Tallerman,1998:103)
.
NO
|
HEAD
|
DEPENDENT
|
1
|
Postposition/Preposisi
|
Objek
Frasa Nomina
|
2
|
Verb
|
Argument
of the verb (seperti, subjek dan objek.
|
3
|
(Possessed)
noun
|
Possessor
Frasa Nomina
|
4
|
Noun
|
Adjektive
|
Contoh dalam kalimat:
1. In
the shower] (P+NP)
2. Kim
loves Lee (Su+V+Objek)
3. Kim’s
House (Modifiying
A+N)
Referensi: Tallerman, Maggie. 1998. Understanding Syntax. London: Arnold.
Post a Comment