Wednesday, January 8, 2020

Head Word and Phrase


1.1  Properti dari Kata Inti
 Pada setiap frase kata itu dibagi menjadi kata inti (head) dari sebuah frase dan kata lain yang melekat
ke kata inti yang disebut sebagai dependent(Tallerman,1998:90).
Contoh: very bright [Nsunflowers]
            dependent             head
            kata inti itu merupakan kata yang paling penting dalam frase karena;
1.      Kata inti mengandung informasi semantik yang paling krusial penentu makna dari seluruh frase(Tallerman,1998:90).
Contoh: very bright [Nsunflowers], yang dibicarakan di sini adalah Sunflowers bukan very bright.
2.   Kata inti adalah kata yang memiliki distribusi pada seluruh frase. Maksudnya adalah walaupun ditukar atau diganti dependentnya tetapi distribusinya tetap menjelaskan tentang kata inti (Tallerman,1998:91).
Contoh: big [Nhouse]
3.      Kehadiran sebuah kata inti merupakan syarat minimal pada sebuah frase dan frase boleh memiliki beberapa dependent(Tallerman,1998:91).
1.2  Pengaruh dari kata inti terhadap dependent
1.     Pada semua bahasa kata inti memilih Dependent dalam kelas kata tertentu. Hanya beberapa kelas kata dependent yang dapat melekat pada kata kata inti.
Contoh: dalam Bahasa Inggris kata benda bisa dimodifikasi oleh kata sifat seperti kata bright. Tetapi dalam Bahasa Inggris kata adverb seperti very brightly sunflowers. tidak bisa menerangkan kata benda tetapi adverb hanya bisa menerangkan kata sifat dan kata kerja (Tallerman,1998:92).
2.      Kata inti menentukan dependent mereka untuk mengikuti beberapa sifat-sifat gramatikal yang dimiliki oleh kata inti (Tallerman,1998:92).
Contoh: a. Un livre vert (French). a green book.
              b. Une pomme verte (French). a green apple.
Pada contoh (a) kata headlivre’ ‘book’ adalah maskulin sehingga dia harus memakai determiner ‘un’. Sedangkan head ‘pomme’‘apple’ adalah femenim sehingga dia harus memakai determiner ‘une’.
3.      Dalam banyak bahasa kata intidari suatu frase menentukan sebuah dependent berdasarkan beberapa kasus gramatikal (Tallerman,1998:92).
Contoh: kodomo-ga hon-o yo-da.
Dalam beberapa bahasa subjek dan objek berupa kata benda yang bentuknya berbeda satu sama lain. Dalam Bahasa Jepang subjek dari frase nomina disebut nominative case dan objek dari frase nomina disebut accusative case.
1.3  Adjunct dan Complement
Dependent adalah semua kata yang ada dalam frase selain kata inti. Secara traditional dependent terbagi atas dua, yaitu adjunct yang bersifat optional dan complement yang bersifat wajib hadir dalam sebuah frase.Complement dipilih oleh kata inti dan memiliki hubungan yang dekat dengan kata inti. Pada sisi lain adjunct memiliki dua posisi yaitu menjelaskan lokasi atau tempat dan cara sesuatu yang telah dilaksanakan (Tallerman,1998:93).
Contoh: 1. [sings] in the bath                                     2. [talks] loudly
Pada contoh (1) adjunct menjelaskan tentang tempat yaitu in the bath, sedangkan contoh (2) menjelaskan tentang cara yaitu loudly. Selanjutnya contoh untuk complement akan diuraikan sebagai berikut: 3. [wondered] whether to leave                4. [resorted] to the instruction
Pada contoh (3) dan (4) bukanlah sebuah transitive karena mereka bukanlah sebuah objek tetapi adalah sebuah complement. To leave dan to the instruction itu adalah preposisi frase yang dipilih oleh kata inti. Maksudnya adalah kata kerja restorted memilih complement preposisinya, dimana kata inti harus diikuti oleh preposisi to (Tallerman,1998:94).
1.4 Kata Kerja dan Pelengkapnya
Kata kerja adalah kata inti yang memilih beberapa varian dari tipe complement, dan ahli linguistik mengklasifikasikan kata kerja berdasarkan complement yang mereka pilih. Bagian ini adalah mengulang kelas kata kerja dan juga memperkenalkan kelas kata yang baru. Complement dari sebuah kata kerja dapat ditemukan pada verb pharase. Dimana kata kata kerja menjadi kata intinya (Tallerman,1998:96). Bagian ini akan dijelaskan keseluruhan verb pharase dan complementnya, yaitu;
1.      Kata kerja intransitive adalah kata kerja yang tidak membutuhkan complement. walaupun kadang-kadang mereka memiliki adjunct (Tallerman,1998:96).
Contoh: i slept
2.     Kata kerja transitive adalah kata kerja yang membutuhkan sebuah complement. kadang-kadang kata kerja ini bersifat intrasitive dan transitive (Tallerman,1998:96). Contohnya: Lee [left kim] atau Lee [left].
3.  Kata kerja ditransitive adalah kata kerja yang memiliki dua complement, biasanya berupa frasa nomina  dan frase preposisi atau frase nomina keduanya (Tallerman,1998:96).
Contoh: Kim [vpgave the chips# to leepp]. Kata kerja gave memiliki dua complement. karena pada tataran ini terdapat dua objek frasa nomina, yaitu objek langsung frase nomina (the chips) dan objek tak langsung frasa nomina (to lee).
1.5  Kata inti lainnya dan pelengkapnya
kata inti lainnya selain kata kata kerja dapat memilih beberapa tipe complement yang berbeda. Preposisi, adjective, noun dan complementaizer akan dibahas dalam bagian ini.
Preposisi secara notabenenya memiliki struktur komponennya sendiri. Preposisi biasanya selalu bersifat transitive tetapi terkadang yang lainnya bersifat intransitive. Kata sifat biasanya selalu memilih complement yang wajib hadir. Seperti kata fond dan devoid. kedua kata tersebut memilih frase preposisi yang complement intinya berupa presposisi of. Tapi sialnya dalam kehidupan sehari-hari preposisi of tidak digunakan. Contoh: This speech is totally devoid, beberapa adjective juga mengambil complement frase preposisi yang kata intinya berupa preposisi. Seperti perasaan yang tidak senang/senang. Contoh: sorry for your friend. Beberapa kata adjective seperti, sorry, happy, angry, glad, delighted, memiilih complemement yang bersifat optional. Sejauh ini dapat dilihat bahwa kata kerja dan preposisi selalu memilih complemement yang wajib hadir dan kata sifat sangat jarang memilih complement yang wajib hadir, begitu juga dengan kata benda yang selalu memilih complement yang bersifat optional (Tallerman,1998:97-98).
Kelas kata selanjutnya berupa complementizer adalah sebuah kata yang memperkenalkan sebuah klausa. Klausa itu diperkenalkan oleh complement yang menjadi inti dari complementizer (Tallerman,1998:98). Contoh: Mel said [cpthat she was leaving].
1.6  Penentu dan Kata Benda
Kelas kata yang diikat dengan sebuah kata disebut dengan determiner seperti kata the, a, some, this, these. Kata-kata ini disatukan dengan kata benda yang membentuk frase nomina. Pada bab ini saya akan mengikuti pandangan linguis bahwasanya kata benda adalah inti dari frasa nomina dan determiner adalah salah satu dependentnya. Banyak linguis berpendapat bahwasanya determiner itu dikenal sebagai specifier. Specifier itu juga dapat berupa adjunct yang memiliki posisi yang tetap dalam sebuah frase. Beberapa linguis lain menganggap bahwa determiner merupakan inti dari frasa nomina. Tetapi ini lebih dianggap sebagai frasa determiner. Dimana frasa determiner ini memiliki frasa nomina sebagai complement determiner yang inti. Contoh:[DPthis [NPbox of dates]]. Jadi apakah determiner atau kata benda yang menjadi kata inti dari frasa nomina masih kontroversi dalam linguistik modern (Tallerman,1998:99).
1.7. Frasa dalam Frasa
Dependent dari sebuah kata inti dikelompokkan dalam sebuah frasa. Setiap frasa terkecil memiliki kata inti sendiri dan dependent sendiri (Tallerman,1998:100). Contoh: very bright sunflowers. Very bright adalah sebuah dependent dan sunflowers adalah kata inti (head), tetapi jika kita lihat pada frasa [apvery bright], bright yang menjadi kata intinya (head).
1.8  Dimana Kata Inti Muncul Dalam Sebuah Frase.
Pada bagian ini akan dijelaskan dua pengelompokkan bahasa berdasarkan posisi dari hubungan antara kata inti dengan complementnya (Tallerman,1998:100).
a.       Head Initial Languages
Adalah bahasa yang kata intinya berada di depan dan complement mengikuti setelahnya. Contoh: [vplikes chips], [ppinto the water].
b.      Head Final Languages
Adalah bahasa yang kata intinya berada dibelakang seperti dalam Bahasa Jepang, Turki dan Azerbaijan. Contoh dalam Bahasa Jepang.
 Taroo-ga [vp Hanako-ni            hana-o                  ageta]
Taroo-Nom  Hanako-Dative     Flower-ACC        gave
Taro gave hanako flowers.
1.9  Penanda Kata Inti dan Dependent
Hubungan sintaktik antara kata inti dan dependentnya. Tabel dibawah ini mengilustrasikan 4 hubungan sintaktik antara sebuah kata inti dan dependent (Tallerman,1998:103) .
NO
HEAD
DEPENDENT
1
Postposition/Preposisi
Objek Frasa Nomina
2
Verb
Argument of the verb (seperti, subjek dan objek.
3
(Possessed) noun
Possessor Frasa Nomina
4
Noun
Adjektive

Contoh dalam kalimat:
1.      In the shower]                         (P+NP)
2.      Kim loves Lee                         (Su+V+Objek)
3.      Kim’s House                           (Modifiying A+N)
Referensi: Tallerman, Maggie. 1998. Understanding Syntax. London: Arnold.


Post a Comment

avatar
Admin Purwarupalingua Online
Welcome to Purwarupalingua theme
Chat with WhatsApp